![]() |
| Bermain Petak Umpet |
Bermain
merupakan suatu keharusan yang dilakukan oleh bayi dan anak-anak. dengan
bermain, secara tidak sadar dan secara tidak sengaja, mereka akan mengembangkan
segala aspek kemampuan yang ada pada dirinya. Tahukah bunda, meski si kecil masih bayi, ia bisa
diajak bermain lewat permainan-permainan sederhana. Tentu permainan ini perlu
disesuaikan dengan usia dan kemampuannya. Contoh: bagi bayi yang baru bisa
tidur telentang atau tengkurap (sekitar 1-4 bulan) pilihlah permainan yang bisa
dilakukan dalam posisi tersebut. Di usia 4-7 bulan bayi mulai belajar duduk dan
dapat menggenggam, maka berikan
permainan dalam posisi duduk. Sementara di usia
7-12 bulan biasanya bayi sudah mampu merangkak atau berjalan sehingga bisa
bermain lempar bola atau mobil-mobilan.Jika hal ini dilakukan dengan baik, akan mendukung pertumbuhan fisik, psikis, dan kecerdasannya. Ketika diajak bermain, otomatis bayi akan melatih kemampuan motorik, sensoris, interaksi, eksplorasi, serta kemampuan emosi, dan lainnya. Berikut ini adalah contoh-contoh permainan yang bisa dilakukan oleh ibu dan ayah bersama bayi.
1. CILUKBA
Usia: 1-12 bulan.
Permainan
ini begitu umum dan sering dilakukan oleh banyak orang kepada anaknya.
Permainan ini juga sangat disukai anak ataupun bayi.
Peralatan:
Sebenarnya tak memerlukan peralatan khusus. Bisa juga hanya menggunakan telapak tangan, tetapi bila ada saputangan atau baju bisa dimanfaatkan sebagai media penghalang.
Cara Bermain:
Kita tinggal membuka dan menutup wajah dengan tangan atau hilang-muncul di balik dinding/kursi/tempat tidur.
Manfaat:
Bayi belajar tentang konsep hilang dan ada. Meski ia tidak melihat orangtuanya, bayi tahu kita sedang bersembunyi dan segera muncul kembali. Ia pun belajar mengenal bentuk-bentuk emosi lewat ekspresi wajah seperti gembira, tertawa, tersenyum, terkejut, dan lainnya.
Peralatan:
Sebenarnya tak memerlukan peralatan khusus. Bisa juga hanya menggunakan telapak tangan, tetapi bila ada saputangan atau baju bisa dimanfaatkan sebagai media penghalang.
Cara Bermain:
Kita tinggal membuka dan menutup wajah dengan tangan atau hilang-muncul di balik dinding/kursi/tempat tidur.
Manfaat:
Bayi belajar tentang konsep hilang dan ada. Meski ia tidak melihat orangtuanya, bayi tahu kita sedang bersembunyi dan segera muncul kembali. Ia pun belajar mengenal bentuk-bentuk emosi lewat ekspresi wajah seperti gembira, tertawa, tersenyum, terkejut, dan lainnya.
2. KUDA-KUDAAN
Usia:
Bayi sudah bisa didudukkan atau duduk sendiri, karena ia harus didudukkan di atas punggung kita.
Peralatan:
Tak ada peralatan khusus hanya kesediaan kita bermain dan diduduki si bayi.
Cara Bermain:
Ubah diri kita seolah-olah menjadi kuda-kuda, ambil posisi merangkak, lalu letakkan bayi di atas punggung. Jika ia belum bisa duduk sendiri minta bantuan orang lain untuk memeganginya.
Manfaat:
Menjalin kelekatan orangtua dan bayi. Melatih bayi bekerja sama, peka terhadap sesuatu karena ia harus mengontrol dirinya. Meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
3. MOBIL-MOBILAN
Usia:
Bayi sudah bisa diposisikan duduk atau sudah mampu duduk sendiri.
Peralatan:
Bisa benda berbentuk bulat yang dipergunakan sebagai setir mobil atau kursi jika ingin melakukannya di atas kursi. Bisa pula benda yang memiliki roda sehingga menyerupai roda mobil dan bisa digerakkan.
Cara Bermain:
Kita bisa duduk di lantai, letakkan bayi di atas paha, lalu berpura-puralah menyetir mobil. Goyangkan ke kiri dan kanan secara perlahan. Gunakan suara-suara mobil saat melaju kencang dan pelan, klakson mobil, dan bunyi ban saat mengerem. Kita juga bisa memberikannya mainan mobil-mobilan atau sejenisnya untuk digunakan oleh anak.
Manfaat:
Melatih bayi melakukan interaksi dengan orang tua. Menjalin kelekatan dan kerja sama antara anak dengan orang tua. Melatih imajinasi bayi, juga melatih kekuatan motoriknya lewat gerakan-gerakan yang dilakukan saat bermain mobil-mobilan.
4. PERMAINAN DENGAN BENDA BERGOYANG
Usia & Peralatan:
Jika bayi belum bisa duduk (baru bisa telentang atau tengkurap), gunakan mainan yang bisa digoyang-goyangkan seperti mainan gantung, mainan tarik, atau kerincingan.
Cara Bermain:
Posisikan mainan di atas/hadapan bayi lalu goyangkan sesuai fungsinya sehingga bergerak atau mengeluarkan bunyi-bunyian.
Manfaat:
Merangsang kemampuan penglihatan, pendengaran, pengamatan, pengenalan dasar terhadap bentuk dan warna, interaksi sosial, koordinasi mata, dan lainnya.
5. PERMAINAN DENGAN BENDA BERGERAK
Usia:
8-12 bulan
Peralatan:
Benda-benda yang dapat digerakkan, seperti bola atau mobil-mobilan.
Cara Bermain:
Bisa dengan menggelindingkan bola atau meluncurkan mobil-mobilan untuk kemudian dikejar bayi.
Manfaat:
Melekatkan hubungan bayi dengan orangtua. Melatih koordinasi motorik kasar dan halus. Meningkatkan kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungan sekitarnya. Menyalurkan energy jika anak memang aktif. Meningkatkan kemampuan koordinasi.
6. MENGEKSPLORASI LINGKUNGAN
Usia:
1-12 bulan
Peralatan:
Banyak yang bisa dimanfaatkan dari lingkungan sekitar. Di halaman rumah misalnya, ada pohon dengan bunga, buah, daun, batang, dan rantingnya; lalu ada daun yang sudah kering, buah yang masih muda, masak, atau jatuh membusuk; juga ada pot, batu, rerumputan, kolam ikan, pagar, kunci pagar, dan banyak lagi.
Cara Bermain:
Ajak bayi ke halaman (digendong atau didudukkan di stroller) lalu kenalkan satu per satu benda-benda tersebut.
Manfaat:
Meningkatkan pengetahuan bayi, yakni mengenal aneka benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Kosakatanya bertambah sehingga secara tak langsung bayi terstimulasi belajar berbicara. Keberanian bayi untuk bereksplorasi pun meningkat lewat pengalaman-pengalaman yang menyenangkan tersebut.
7. MAINAN EDUKATIF
Usia:
Banyak mainan edukatif yang bisa diberikan kepada bayi. Hanya perlu dipilih yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan bayi. Biasanya baru bisa diberikan jika anak sudah mampu duduk, menggenggam, memindahkan, memasukkan, di usia sekitar 7-12 bulan.
Peralatan dan cara bermain:
Mainan-mainan edukatif sesuai kebutuhan. Contoh, mainan balok yang dimasukkan-dikeluarkan ke wadah atau dari wadah, bola karet yang bisa diremas-remas, mainan tarik yang bisa ditarik-tarik, mainan yang berbunyi dengan suara-suara binatang, dan banyak lagi.
Manfaat:
Usia:
8-12 bulan
Peralatan:
Benda-benda yang dapat digerakkan, seperti bola atau mobil-mobilan.
Cara Bermain:
Bisa dengan menggelindingkan bola atau meluncurkan mobil-mobilan untuk kemudian dikejar bayi.
Manfaat:
Melekatkan hubungan bayi dengan orangtua. Melatih koordinasi motorik kasar dan halus. Meningkatkan kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungan sekitarnya. Menyalurkan energy jika anak memang aktif. Meningkatkan kemampuan koordinasi.
6. MENGEKSPLORASI LINGKUNGAN
Usia:
1-12 bulan
Peralatan:
Banyak yang bisa dimanfaatkan dari lingkungan sekitar. Di halaman rumah misalnya, ada pohon dengan bunga, buah, daun, batang, dan rantingnya; lalu ada daun yang sudah kering, buah yang masih muda, masak, atau jatuh membusuk; juga ada pot, batu, rerumputan, kolam ikan, pagar, kunci pagar, dan banyak lagi.
Cara Bermain:
Ajak bayi ke halaman (digendong atau didudukkan di stroller) lalu kenalkan satu per satu benda-benda tersebut.
Manfaat:
Meningkatkan pengetahuan bayi, yakni mengenal aneka benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Kosakatanya bertambah sehingga secara tak langsung bayi terstimulasi belajar berbicara. Keberanian bayi untuk bereksplorasi pun meningkat lewat pengalaman-pengalaman yang menyenangkan tersebut.
7. MAINAN EDUKATIF
Usia:
Banyak mainan edukatif yang bisa diberikan kepada bayi. Hanya perlu dipilih yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan bayi. Biasanya baru bisa diberikan jika anak sudah mampu duduk, menggenggam, memindahkan, memasukkan, di usia sekitar 7-12 bulan.
Peralatan dan cara bermain:
Mainan-mainan edukatif sesuai kebutuhan. Contoh, mainan balok yang dimasukkan-dikeluarkan ke wadah atau dari wadah, bola karet yang bisa diremas-remas, mainan tarik yang bisa ditarik-tarik, mainan yang berbunyi dengan suara-suara binatang, dan banyak lagi.
Manfaat:
Merangsang
kemampuan motorik halus dan motorik kasar anak. Mengenal bentuk dan warna. Merangsang
sensoris, merangsang imajinasi, daya pikir, sosial emosional, bahkan bahasapun
bisa sesuai dengan permainan edukatif yang diberikan.
8. PERMAINAN KREATIF
Usia:
Bayi sudah bisa duduk.
Peralatan:
Banyak permainan kreatif yang bisa dilakukan bersama bayi. Manfaatkan benda-benda di sekeliling rumah untuk dijadikan media permainan. Dari gelas plastik, sendok, kardus bekas, bekas bungkus makanan, botol plastik, dan lainnya.
Cara Bermain:
Jadikan benda-benda tersebut seolah-olah bergerak. Bekas bungkus makanan cokelat misal, bisa dijadikan pesawat terbang. Tirukan bunyi suara pesawat terbang lalu bilang, “Ini adalah pesawat terbang!”
Manfaat:
Melatih kreativitas dan imajinasi anak. Membangun kelekatan antara anak dengan orang tua. Meningkatkan kemampuan eksplorasi, pengamatan, sensoris, imajinasi, daya pikir, sosial emosional, bahkan bahasapun bisa sesuai dengan alat yang diberikan.
9. PESAWAT TERBANG
Usia:
Bayi sudah bisa tengkurap sendiri dan otot tubuhnya sudah lebih kuat.
Peralatan:
Tak butuh peralatan khusus untuk melakukan permainan ini, yang diperlukan hanyalah kedua tangan kita untuk mengayun-ayun bayi.
Cara Bermain:
Letakkan bayi di atas kedua tangan dalam posisi tengkurap. Pastikan keamanan bayi saat mengayunnya. Misal, tangan kiri memegang lengan bayi dan tangan kanan memegang perutnya. Lalu ayun-ayun layaknya pesawat terbang. Lakukan secara perlahan dan jangan sampai membuat bayi ketakutan.
Manfaat:
Menstimulasi imajinasi bayi lewat pura-pura terbang. Jika kita memainkannya sambil berkata, “Kita terbang seperti burung” maka bayi akan menyerap kosakata lebih banyak.
8. PERMAINAN KREATIF
Usia:
Bayi sudah bisa duduk.
Peralatan:
Banyak permainan kreatif yang bisa dilakukan bersama bayi. Manfaatkan benda-benda di sekeliling rumah untuk dijadikan media permainan. Dari gelas plastik, sendok, kardus bekas, bekas bungkus makanan, botol plastik, dan lainnya.
Cara Bermain:
Jadikan benda-benda tersebut seolah-olah bergerak. Bekas bungkus makanan cokelat misal, bisa dijadikan pesawat terbang. Tirukan bunyi suara pesawat terbang lalu bilang, “Ini adalah pesawat terbang!”
Manfaat:
Melatih kreativitas dan imajinasi anak. Membangun kelekatan antara anak dengan orang tua. Meningkatkan kemampuan eksplorasi, pengamatan, sensoris, imajinasi, daya pikir, sosial emosional, bahkan bahasapun bisa sesuai dengan alat yang diberikan.
9. PESAWAT TERBANG
Usia:
Bayi sudah bisa tengkurap sendiri dan otot tubuhnya sudah lebih kuat.
Peralatan:
Tak butuh peralatan khusus untuk melakukan permainan ini, yang diperlukan hanyalah kedua tangan kita untuk mengayun-ayun bayi.
Cara Bermain:
Letakkan bayi di atas kedua tangan dalam posisi tengkurap. Pastikan keamanan bayi saat mengayunnya. Misal, tangan kiri memegang lengan bayi dan tangan kanan memegang perutnya. Lalu ayun-ayun layaknya pesawat terbang. Lakukan secara perlahan dan jangan sampai membuat bayi ketakutan.
Manfaat:
Menstimulasi imajinasi bayi lewat pura-pura terbang. Jika kita memainkannya sambil berkata, “Kita terbang seperti burung” maka bayi akan menyerap kosakata lebih banyak.
10. PETAK UMPET
Usia:
Bayi sudah bisa merangkak, sekitar usia 8 bulan.
Peralatan:
Sebenarnya yang dibutuhkan hanya benda-benda pendukung untuk bersembunyi, seperti bersembunyi di samping kursi, meja, di balik lemari, atau di balik pintu.
Cara Bermain:
Berjalanlah perlahan menjauh dari bayi dan beri kode supaya bayi mencari kita, lalu sembunyi di tempat yang tidak terlalu sulit ditemukannya. Ketika bayi kesulitan mencari berikan kode dengan menimbulkan suara seperti bersuit atau tepuk tangan. Boleh juga memperlihatkan sebagian tangan, baju, kaki, atau kepala. Ketika bayi menemukan kita buatlah kehebohan kecil, semisal dengan mengatakan, “Akhirnya ketemu juga.”
Permainan
ini hampir sama dengan CILUKBA, tetapi PETAK UMPET ini lebih komplek sedangkan
CILUKBA lebih sederhana bersembunyi hanya dengan menggunakan telapak tangan.
Manfaat:
Manfaat:
Melatih
kemampuan motorik bayi lewat aktivitas merangkak. Menstimulasi kemampuan
bereksplorasi terhadap lingkungan sekitar anak. Menstimulasi ketangguhan,
kejelian, dan lainnya. Memahami konsep ada dan tiada. Meski tak ada di depannya
namun ia tahu bahwa orangtuanya ada tetapi sedang bersembunyi.
Dari
berbagai permainan sederhana yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa
banyak sekali permainan yang dapat kita berikan kepada anak untuk tahapan
berkembangnya agar menjadi hebat. Tergantung bunda mampu melakukan hal tersebut
atau tidak. Semangat ya bunda untuk menjadikan anak kita hebat. Jadilah orang
tua yang kreatif yang mampu membuat berbagai permainan menarik dengan
menggunakan alat dan bahan seadanya tanpa merusak lingkungan dan efektif
tentunya.


No comments:
Post a Comment