![]() |
| Ilustrasi, Stimulasi Motorik Bayi |
Seiring dengan berjalannya waktu, di
usianya yang sudah menginjak 7 bulan, si kecil memasuki tahap baru yang sangat
penting dalam hidupnya, yakni fase merangkak dan belajar berjalan. Kemampuan
merangkaknya di usia ini akan semakin meningkat. Bayi akan semakin aktif dan
membutuhkan banyak ruang untuk menjelajah kesana kemari mengenal lingkungan
yang ada disekitarnya.
Namun jangan lupa untuk selalu melindungi
si kecil dari bahaya-bahaya yang mengintai seperti perabot rumah tangga yang
tajam, pernak-pernik kecil berbahan gelas atau logam yang bisa tertelan. Saat
ini, bayi sedang tertarik pada semua hal dan mulai memasuki fase mengambil,
membuang dan memasukkan apa saja yang dia temui ke mulutnya. Diusia 7 – 9 bulan, tahap perkembangan motorik
kasar pada anak ditandai dengan kemampuan untuk merangkak, berdiri dan mulai
berjalan. Sedangkan untuk motorik halusnya ditandai dengan kemampuan anak untuk
meraih, menggenggam dan menjatuhkan sesuatu yang ia pegang.
Untuk meningkatkan dan
mengoptimalkan perkembangan bayi, bunda harus terus memberikan stimulasi yang
sesuai dengan tahapan perkembangannya dan sesuai dengan usianya. Lalu stimulasi
apa saja yang bisa diberikan kepada bayi usia 7-9 bulan? Berikut ini beberapa
contoh stimulasi yang bisa Bunda coba berikan kepada si kecil:
Usia bayi 7 bulan
Stimulasi motorik kasar:
Bayi Bunda saat ini mulai senang
mengangkat, menurunkan bokong serta punggungnya dan menggoyangkannya ke depan
dan ke belakang, untuk menguatkan otot leher, lengan, paha, perut dan pinggang
bayi. Beberapa bayi juga sudah mulai merangkak pada usia ini, walaupun pada
umumnya kemampuan merangkak dapat dilakukan bayi di usia 8 – 10 bulan. Tidak
semua bayi melalui tahapan kemampuan merangkak karena merangkak bukan suatu kepbundaian
dan keharusan dalam suatu proses tumbuh kembang bayi. Bayi yang tidak melewati
tahapan ini mungkin kemampuannya langsung meningkat ke tahapan berdiri dan
berjalan. Jika bayi Bunda belum bisa merangkak dan Bunda ingin menstimulasinya
agar bisa merangkak sebaiknya lakukan cara berikut ini:
Sering-seringlah meletakkan dan
menengkurapkan bayi di karpet atau lantai yang bersih. Berikan rangsangan kepada
bayi dengan cara meletakkan mainan favoritnya di depannya. Dorong bayi agar mau
bergerak maju meraih mainan favoritnya itu. Berikan terus semangat ke bayi agar
ia mau untuk berusaha menggapai mainannya itu. Selain berusaha menarik
perhatian bayi dengan mainan favoritnya, Bunda juga dapat menarik perhatian
bayi agar mau maju dengan meletakkan mainan baru atau benda baru yang menarik,
misalnya yang mengeluarkan suara, yang bisa bergerak-gerak, dan lain
sebagainya. Jika dilakukan secara terus-menerus, bersiaplah karena si kecil
akan dapat bertumpu dengan kedua lutut dan lengan yang lurus, siap untuk
merangkak.
Stimulasi motorik halus:
Perbanyak kesempatan si kecil agar
bisa duduk sendiri sambil mengambil dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
Rangsangan ini selain bermanfaat untuk memperkuat otot punggung dan bahunya,
juga berguna untuk melatih keterampilannya dalam menjumput dan menggenggam.Sediakan
finger food seukuran genggaman bayi, misalnya wortel rebus atau biskuit bayi
khusus untuk masa tumbuh gigi (teething).
Sebaiknya di usia ini, perkenalkan
juga bayi dengan cangkir minuman plastik berwarna yang memiliki dua gagang,
biarkan bayi menggenggamnya dan belajar minum sendiri. Jangan tinggalkan bayi
sendirian, selalu jaga dan jangan sampai bayi tersedak dan bantu apabila si
kecil menjatuhkan cangkir minumnya. Perbanyaklah aktivitas membaca/melihat buku
berwarna bersama bayi, dan biarkan bayi mencoba membolak-balik halamannya.
Stimulasi lainnya yang perlu juga Bunda lakukan pada bayi usia 7 bulan ini
adalah berlatih tepuk tangan sambil mendengar dan menyanyikan sebuah lagu melalui
tepuk, rangsangan ini selain akan menguatkan otot-otot lengan dan jari-jari
bayi Bunda tetapi juga akan merangsang kemampuan berbahasa si kecil.
Usia bayi 8 bulan
Stimulasi motorik kasar:
Saat ini bayi Bunda sedang belajar
berpindah tempat. Ikut merangkaklah bersama bayi, kegiatan ini menyenangkan
sekaligus dapat melatihnya menyeimbangkan berat tubuhnya. Cobalah bersembunyi
di belakang sofa dan beri ia semangat untuk “menemukan” Bunda. Bunda harus bisa
memfasilitasi kebutuhan bayi Bunda yang sudah mulai senang mengeksplorasi
banyak hal di sekitarnya. Oleh karena itu, sediakanlah lingkungan rumah dan
tempat bermain yang bisa memenuhi kebutuhannya tersebut. Rubahlah tata
letak/sususan perabot di rumah Bunda agar bisa menjadi tempat bermain yang
menyenangkan dan sekaligus aman untuk bayi Bunda. Beri rintangan atau buat
jalan yang berliku dengan cara penuhi ruangan dengan barang-barang yang dapat
digunakan bayi untuk merangkak atau berguling di atasnya, di bawahnya atau
mengelilinginya. Aktivitas-aktivitas seperti ini dapat memperkuat otot-otot
tubuhnya. Rangsang bayi untuk dapat menarik tubuhnya ke posisi berdiri dengan
menyediakan meja atau bangku yang rendah. Sering-seringlah melakukan “pull
up game” bersama si kecil. Yaitu, berdirikan bayi di pangkuan Bunda untuk
melatih kekuatan kakinya menahan berat tubuhnya. Pegang kedua pinggang bayi dan
gerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk melatihnya berdiri.
Bayi akan bersemangat dan
menghentakkan kaki-kaki kecilnya ke paha atau bahkan berusaha melangkahkan
kakinya untuk berjalan di dada Bunda. Bersiaplah, begitu “pull up game”
ini dimulai, si kecil jarang mau berhenti karena bayi merasa tertantang untuk
belajar berjalan.
Stimulasi motorik halus:
Berikan “drum” yang dapat
mengeluarkan musik dan aneka suara kepada bayi, bisa berupa kaleng biskuit atau
mainan plastiknya. Rangsangan ini akan menguatkan otot-otot tangannya dengan
latihan memukul atau membanting. Berikan lebih banyak berbagai buku bayi yang
menarik dan berwarna, terutama yang merangsang jari-jarinya untuk mulai
menjepit benda tipis.
Bayi di usia ini juga mulai meniru
perilaku orang di sekitarnya. Gerakkan jari-jari kita di udara untuk ditirunya,
angkat kedua telapak tangan ke atas, kepal dan buka tangan sambil menyanyikan
lagu “Bintang kecil”. Stimulus ini berguna untuk menguatkan jari-jarinya dan
merangsang keterampilannya dalam memegang benda-benda kecil, seperti
tongkat/stick drumnya, cangkir minumnya, sendok, garpu, dan sebagainya.
Usia bayi 9 bulan
Stimulasi motorik kasar:
Di usia ini Bunda mungkin melihat
bayi Bunda mulai terampil mengangkat tubuhnya sendiri dan berdiri dengan kedua
tangannya bertumpu pada kursi, meja atau perabot rumah tangga lainnya yang
dapat menahan berat badannya. Sebagian bayi bahkan sudah dapat berjalan
merambat ke samping di box tempat tidurnya atau perabot rumah tangga. Bayi
sudah sangat ingin berjalan, tapi masih belum dapat mempertahankan keseimbangan
tubuhnya. Dari berdiri, bayi pun kini dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Ajak
bayi untuk latihan melangkah dengan cara berpegangan pada jari telunjuk Bunda.
Sering-seringlah melakukan rangsangan ini, biarkan bayi Bunda melangkahkan
kakinya selangkah demi selangkah dan bimbing ke suatu tempat (misalnya
mengambil mainan favoritnya). Beri pelukan dan cium pipinya sebagai reward
karena bayi berhasil sampai di “tempat tujuan” agar ia lebih bersemangat lagi
untuk berlatih berjalan.
Stimulasi motorik halus:
Apabila sebelumnya bayi Bunda hanya
mampu menggenggam biskuit dengan seluruh jarinya, mulai usia ini perkenalkan
bayi Bunda dengan potongan buah atau pasta yang lembut. Biarkan bayi melatih
gerakan koordinasi jari-jarinya dengan tangannya dan memasukkan makanan sendiri
ke mulutnya. Bunda juga bisa memberikan kismis, bukan makanan kecil yang
tergolong keras seperti kacang-kacangan atau biji-bijian. Berikan kubus-kubus
kain yang lembut di depannya, agar si kecil lebih terampil menggunakan
tangannya untuk makan menggunakan sendok di kemudian hari, berikan sendok bayi
dari plastik dan biarkan ia memegang dan bermain-main dengan sendoknya
tersebut. Bunda dapat juga mencoba memberikan bubur nasi atau buah yang dikukus
dan dihaluskan (fruit puree) sedikit di piring plastiknya untuk
mendorongnya menghubungkan sendok dengan makanannya. Stimulasi untuk bayi dapat
Bunda lakukan dimana saja dan kapan saja. Bunda dapat memberikan rangsangan
berupa latihan atau kegiatan menarik yang tidak membosankan ketika Bunda dan
bayi berada di taman atau bahkan di kamar mandi, misalnya dengan memberikan
mainan bebek karet ketika mandi untuk digenggamnya. Stimulasi seperti ini dapat
membuatnya tenang saat dimandikan sekaligus juga dapat menguatkan otot-otot
tangannya.
Jadi, jangan malas untuk memberikan
stimulasi kepada bayi Bunda. Berikan stimulasi yang sesuai dengan tahapan
perkembangan dan usianya kepada bayi untuk membantunya tumbuh dan berkembang
lebih optimal.


No comments:
Post a Comment