MAINAN ANAK CERDAS

Anak FUN, Bunda Kaya Informasi

LightBlog

Breaking

Friday, March 10, 2017

Bahaya Demam Berdarah Mengancam Jiwa Anak

Perubahan cuaca berpengaruh pada kesehahatan anak yang paling umum adalah terjadi demam. Demam merupakan salah satu reaksi tubuh karena adanya infeksi bakteri ataupun virus sehingga tubuh melakukan pertahanan dan menyebabkan suhu tubuh meningkat dari keadaan normal. Keadaan demam pada anak ada yang dinilai biasa ada pula yang berbahaya, salah satunya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Gejala yang bervariasi pada anak akan menyulitkan dalam mendeteksi terserang demam berdarah dengue atau penderita tidak mengalami gejala yang umum dialami ketika terserang demam berdarah dengue. Demam yang terjadi pada penderita demam berdarah dengue adalah demam yang membutuhkan pengamatan lebih seksama mengingat demam berdarah dapat terjadi secara tiba-tiba. Jangan menganggap demam berdarah pada anak adalah penyakit biasa dikarenakan demam berdarah pada anak dapat menjadi pendarahan yang hebat dan syok.

Demam berdarah dengue (DBD) sendiri merupakan salah satu penyebab kematian anak di sebagian negara Asia, termasuk Indonesia. Hindari mengabaikan demam pada anak. Karena DBD dapat merenggut nyawanya dalam hitungan hari.

 

Kenali Gejala Demam Berdarah

Untuk mengetahui apakah anak mengalami demam biasa atau Demam Berdarah Dengue (DBD) maka anda dapat mengenali melalui gejala yang sering timbul pada anak yang mengalami demam berdarah :
1.    Demam: Salah satu yang paling umum dialami adalah terserang demam. Meskipun demikian tidak semua demam dapat disimpulkan mengalami demam berdarah. Beberapa penyakit seperti tifus, influenza, malaria dan campak juga memiliki gejala awal yang sama yaitu demam. Demam pada anak yang menderita demam berdarah umumnya ditandai dengan suhu badan yang tinggi terus menerus selama tiga hari, sehingga pemeriksaan dokter dapat membantu dalam menentukan penyebab terjadinya demam.
2.    Pendarahan: Anak mengalami pendarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau berupa bintik-bintik merah di badan. Beberapa kondisi anak bahkan mengalami muntah dan buang air besar berdarah. Kondisi pendarahan yang dialami oleh anak yaitu ketika trombosit sudah cukup rendah. anak dapat mengalami bintik-bintik merah pada beberapa bagian tubuh. Pada kondisi yang lebih jarang, dapat terjadi pendarahan ringan dari gusi dan hidung. Gejala ini umumnya terjadi pada 4 hingga 10 hari setelah anak tergigit nyamuk yang terinfeksi virus dengue. Umumnya gejala di atas akan sembuh dalam waktu kurang lebih sepekan. Namun pada situasi tertentu, gejala dapat memburuk dan mengancam nyawa akibat kebocoran pembuluh darah dan penurunan jumlah trombosit. Situasi ini membawa risiko pendarahan dalam, gangguan pada paru-paru, ginjal, dan jantung serta sakit parah pada bagian perut.
3.    Mual dan sakit perut: Anak anda mengalami demam selama tiga hari bahkan tidak membaik dan disertai dengan mual, muntah dan juga sakit perut. Beberapa anak kehilangan nafsu makan, waspadai gejala demam berdarah dengue.
4.    Syok: Gejala yang paling akhir timbul adalah gejala syok pada anak. Apabila terlambat mendapatkan pengobatan akan berakibat fatal bahkan hingga kematian. Gejala yang umum ditandai dengan jari tangan dan kaki yang dingin, lemas dan warna kuku yang berubah menjadi biru.
5.    Sakit kepala dan lesu: Anak yang demam seringkali mengeluhkan sakit kepala dan lesu sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dengan test darah dapat diketahui penyebab anak sakit. 

Gejala diatas memang tidak semua dapat timbul pada anak yang menderita demam berdarah dengue (DBD) sehingga melakukan pemeriksaan sangat diperlukan. Salah satunya dokter akan menyarankan test darah, apabila test darah diketahui jumlah trombosit kurang dari 100.000 per mm3 maka diduga mengalami demam berdarah dengue (DBD). 
Terlebih apabila anggota keluarga atau tetangga anda menderita demam berdarah, alasan ini dikarenakan nyamuk sebagai vektor demam berdarah dengue (DBD) dapat menggigit lebih dari satu orang. Pertolongan pertama adalah dengan memberikan cairan/ minum sebanyak mungkin hingga anak anda tidak kekurangan cairan tubuh, kompres untuk mengurangi panas tubuhnya, memberikan obat penurun panas, bawa anak anda ke rumah sakit apabila tiga hari apabila demam anak anda semakin meningkat.
Bagaimana Penanganan yang Tepat?
Segera bawa ke dokter jika anak mengalami beberapa gejala di atas. Dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan diagnosis. Meski tidak ada penanganan khusus untuk DBD, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat keparahan gejala dan membantu kekebalan tubuh dalam melawan virus ini:
  • Pastikan dia mengonsumsi paracetamol jika diresepkan dokter untuk menurunkan demam. Dapat dibantu dengan meletakkan kompres pada dahi.
  • Pastikan anak mendapat cukup istirahat.
  • Berikan banyak cairan pada anak untuk mencegah dehidrasi.
  • Berikan makanan bernutrisi.
  • Hindari memberikan obat pereda rasa sakit seperti aspirin dan ibuprofen karena dapat memengaruhi kadar trombosit dalam darah dan meningkatkan risiko pendarahan.
  • Hindarkan anak dari gigitan nyamuk untuk mencegah penularan virus.
Tidak jarang anak yang terkena DBD harus dirawat di rumah sakit. Sebagai langkah menggantikan cairan yang hilang karena diare, muntah atau kehilangan nafsu makan, dokter akan memberikan cairan melalui infus. Pada kasus anak yang kehilangan banyak darah, perlu dilakukan transfusi darah.

Cara Pencegahan
Berikut ini adalah beberapa tips mencegah demam berdara yang bisa Anda lakukan sejak dini supaya daerah tempat tinggal Anda tidak menjadi rumah yang nyaman bagi nyamuk aedes aegypti.
1.    Menguras Bak Air: Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah secara rutin menguras atau membersihkan bak air yang ada di rumah Anda. Biasanya jenis nyamuk penyebar DBD ini akan bersarang di tempat-tempat yang basah dan lembab, salah satunya adalah kamar mandi.
2.    Menutup Bak Air: Selain dibersihkan atau dikuras, Anda juga disarankan untuk selalu menutup bak penampungan air. Hal ini ditujukan supaya nyamuk tidak bisa masuk ke dalam bak dan berkembang biak di tempat tersebut.
3.    Mengubur Sampah: Sampah yang menumpuk juga bisa menjadi salah satu tempat bagi aedes agypti untuk berkembang biak. Maka dari itu kubur atau bakar sampah yang kelihatannya sudah menumpuk.
4.    Baju Lengan Panjang dan Lotion Anti Nyamuk: Langkah pencegahan lain adalah dengan memakai lotion anti nyamuk atau menggunakan baju lengan panjang supaya nyamuk demam berdarah tidak bisa menggigit kita.


Nah, itu tadi adalah sedikit penjelasan kami mengenai gejala DBD pada anak yang sering terjadi. Ayah dna bunda jangan suka menyimpan barang bekas yang mudah untuk menyimpan air jika hujan ya. Agar nyamuk penyebab demam berdarah tidak berkembang biak. Jika ada penampungan air seperti bak atau kamar mandi, tutuplah raoat agar nyamuk ini tidak bisa masuk. Demikian artikel kali ini dan semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog

Featured Post

Pasir Kinetik Bandung, Mainan Anak Cerdas