Perubahan
cuaca berpengaruh pada kesehahatan anak yang paling umum adalah terjadi
demam. Demam merupakan salah satu reaksi tubuh karena adanya infeksi
bakteri ataupun virus sehingga tubuh melakukan pertahanan dan menyebabkan
suhu tubuh meningkat dari keadaan normal. Keadaan demam pada anak ada yang
dinilai biasa ada pula yang berbahaya, salah satunya adalah Demam Berdarah
Dengue (DBD). Gejala yang bervariasi pada anak akan menyulitkan dalam
mendeteksi terserang demam berdarah dengue atau penderita tidak mengalami
gejala yang umum dialami ketika terserang demam berdarah dengue. Demam
yang terjadi pada penderita demam berdarah dengue adalah demam yang
membutuhkan pengamatan lebih seksama mengingat demam berdarah dapat
terjadi secara tiba-tiba. Jangan menganggap demam berdarah pada anak
adalah penyakit biasa dikarenakan demam berdarah pada anak dapat menjadi pendarahan
yang hebat dan syok.
Demam
berdarah dengue (DBD) sendiri merupakan salah satu penyebab kematian anak di
sebagian negara Asia, termasuk Indonesia. Hindari mengabaikan demam pada anak. Karena
DBD dapat merenggut nyawanya dalam hitungan hari.
Kenali Gejala Demam Berdarah
Untuk
mengetahui apakah anak mengalami demam biasa atau Demam Berdarah Dengue (DBD)
maka anda dapat mengenali melalui gejala yang sering timbul pada anak yang
mengalami demam berdarah :
1. Demam:
Salah satu yang paling umum dialami adalah terserang demam. Meskipun demikian
tidak semua demam dapat disimpulkan mengalami demam berdarah. Beberapa penyakit
seperti tifus, influenza, malaria dan campak juga memiliki gejala awal
yang sama yaitu demam. Demam pada anak yang menderita demam berdarah
umumnya ditandai dengan suhu badan yang tinggi terus menerus selama tiga hari,
sehingga pemeriksaan dokter dapat membantu dalam menentukan penyebab
terjadinya demam.
2. Pendarahan:
Anak mengalami pendarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau berupa
bintik-bintik merah di badan. Beberapa kondisi anak bahkan mengalami
muntah dan buang air besar berdarah. Kondisi pendarahan yang dialami oleh
anak yaitu ketika trombosit sudah cukup rendah. anak dapat mengalami
bintik-bintik merah pada beberapa bagian tubuh. Pada kondisi yang lebih jarang,
dapat terjadi pendarahan ringan dari gusi dan hidung. Gejala ini umumnya
terjadi pada 4 hingga 10 hari setelah anak tergigit nyamuk yang terinfeksi
virus dengue. Umumnya gejala di atas akan sembuh dalam waktu kurang lebih
sepekan. Namun pada situasi tertentu, gejala dapat memburuk dan mengancam nyawa
akibat kebocoran pembuluh darah dan penurunan jumlah trombosit. Situasi ini
membawa risiko pendarahan dalam, gangguan pada paru-paru, ginjal, dan jantung
serta sakit parah pada bagian perut.
3. Mual
dan sakit perut: Anak anda mengalami demam selama tiga hari bahkan tidak
membaik dan disertai dengan mual, muntah dan juga sakit perut. Beberapa
anak kehilangan nafsu makan, waspadai gejala demam berdarah dengue.
4. Syok: Gejala
yang paling akhir timbul adalah gejala syok pada anak. Apabila terlambat
mendapatkan pengobatan akan berakibat fatal bahkan hingga kematian. Gejala
yang umum ditandai dengan jari tangan dan kaki yang dingin, lemas dan
warna kuku yang berubah menjadi biru.
5. Sakit
kepala dan lesu: Anak yang demam seringkali mengeluhkan sakit kepala dan lesu
sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut. Dengan test darah dapat diketahui penyebab anak sakit.
Gejala
diatas memang tidak semua dapat timbul pada anak yang menderita demam berdarah
dengue (DBD) sehingga melakukan pemeriksaan sangat diperlukan. Salah
satunya dokter akan menyarankan test darah, apabila test darah diketahui
jumlah trombosit kurang dari 100.000 per mm3 maka diduga mengalami demam
berdarah dengue (DBD).
Terlebih
apabila anggota keluarga atau tetangga anda menderita demam berdarah, alasan
ini dikarenakan nyamuk sebagai vektor demam berdarah dengue (DBD) dapat
menggigit lebih dari satu orang. Pertolongan pertama adalah dengan
memberikan cairan/ minum sebanyak mungkin hingga anak anda tidak
kekurangan cairan tubuh, kompres untuk mengurangi panas tubuhnya, memberikan
obat penurun panas, bawa anak anda ke rumah sakit apabila tiga hari
apabila demam anak anda semakin meningkat.
Bagaimana
Penanganan yang Tepat?
Segera bawa ke dokter
jika anak mengalami beberapa gejala di atas. Dokter akan melakukan pemeriksaan
darah untuk memastikan diagnosis. Meski tidak ada penanganan khusus untuk DBD,
namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat keparahan
gejala dan membantu kekebalan tubuh dalam melawan virus ini:
- Pastikan dia mengonsumsi paracetamol jika diresepkan dokter untuk
menurunkan demam. Dapat dibantu dengan meletakkan kompres pada dahi.
- Pastikan anak mendapat cukup
istirahat.
- Berikan banyak cairan pada anak
untuk mencegah dehidrasi.
- Berikan makanan bernutrisi.
- Hindari memberikan obat pereda
rasa sakit seperti aspirin dan ibuprofen karena dapat memengaruhi kadar trombosit dalam darah
dan meningkatkan risiko pendarahan.
- Hindarkan anak dari gigitan nyamuk
untuk mencegah penularan virus.
Tidak jarang anak
yang terkena DBD harus dirawat di rumah sakit. Sebagai langkah menggantikan
cairan yang hilang karena diare, muntah atau kehilangan nafsu makan,
dokter akan memberikan cairan melalui infus. Pada kasus anak yang kehilangan
banyak darah, perlu dilakukan transfusi darah.
Cara Pencegahan
Berikut ini adalah
beberapa tips mencegah demam berdara yang bisa Anda lakukan sejak dini supaya
daerah tempat tinggal Anda tidak menjadi rumah yang nyaman bagi nyamuk aedes
aegypti.
1. Menguras Bak Air: Langkah pertama yang
harus Anda lakukan adalah secara rutin menguras atau membersihkan bak air yang
ada di rumah Anda. Biasanya jenis nyamuk penyebar DBD ini akan bersarang di
tempat-tempat yang basah dan lembab, salah satunya adalah kamar mandi.
2. Menutup Bak Air: Selain dibersihkan
atau dikuras, Anda juga disarankan untuk selalu menutup bak penampungan air.
Hal ini ditujukan supaya nyamuk tidak bisa masuk ke dalam bak dan berkembang
biak di tempat tersebut.
3. Mengubur Sampah: Sampah yang menumpuk
juga bisa menjadi salah satu tempat bagi aedes agypti untuk berkembang biak.
Maka dari itu kubur atau bakar sampah yang kelihatannya sudah menumpuk.
4. Baju Lengan Panjang dan Lotion Anti
Nyamuk: Langkah pencegahan lain adalah dengan memakai lotion anti nyamuk atau
menggunakan baju lengan panjang supaya nyamuk demam berdarah tidak bisa
menggigit kita.
Nah, itu tadi adalah
sedikit penjelasan kami mengenai gejala DBD pada anak yang sering terjadi. Ayah
dna bunda jangan suka menyimpan barang bekas yang mudah untuk menyimpan air
jika hujan ya. Agar nyamuk penyebab demam berdarah tidak berkembang biak. Jika ada
penampungan air seperti bak atau kamar mandi, tutuplah raoat agar nyamuk ini
tidak bisa masuk. Demikian artikel kali ini dan semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment