Alergi susu di masa pertumbuhan bisa cukup
membingungkan. Padahal di usia pertumbuhan, anak begitu membutuhkan asupan
nutrisi yang terkandung di dalamnya. Pada saat inilah, bunda harus mencari cara
untuk mengatasinya agar nutrisi anak tetap terjaga. Jika pada artikel
sebelumnya kita membahas tentang alergi dan penyakit pada susu dan kue, kali
ini kita akan membahas tentang alergi anak pada susu sapi.
Sebelum
mengatakan anak mengalami alergi pada susu sapi, ketahuilah bahwa alergi susu
sapi dengan intoleransi laktosa adalah dua hal yang berbeda. Jadi, jangan
sampai Ayah dan bunda salah paham atau salah mencari informasi. Alergi susu
sapi adalah kondisi di mana sistem imun anak justru memiliki respons yang tidak
normal terhadap kandungan protein di dalam susu. Anak yang mengalami alergi
susu sapi biasanya
akan menunjukkan gejala seperti muntah, napas berbunyi atau
mengi, mengalami gangguan pencernaan, serta gatal-gatal.
Sedangkan
laktosa intoleran adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketidakmampuan
untuk mencerna laktosa, tipe gula alami yang terkandung di dalam susu.
Gejalanya adalah diare, kembung, kram perut bagian bawah, dan muntah. Biasanya
gejala ini akan muncul 30 menit – 2 jam setelah mengonsumsi susu atau produk
olahan susu.
Jika
Si Kecil Alergi Susu Sapi
Merasa
anak Ayah dan bunda mengalami alergi susu sapi? Disarankan untuk segera
melakukan pemeriksaan ke dokter. Guna memastikan diagnosis, biasanya dokter
akan melakukan beberapa pemeriksaan. Baik pemeriksaan darah, feses, atau tes
alergi pada kulit si Kecil. Caranya adalah dengan menyuntikkan sejumlah kecil
protein susu di bawah permukaan kulit anak Ayah dan bunda.
Selain
itu, biasanya dokter juga akan memberikan susu kepada anak saat di rumah sakit.
Hal ini dimaksudkan untuk memastikan apakah anak Ayah dan bunda mengalami
alergi susu. Jangan panik jika ternyata hasilnya positif, lakukanlah beberapa
hal ini.
·
Hindari
memberikan susu sapi ataupun makanan yang mengandung susu sapi.
·
Ayah
dan bunda juga perlu menghindari produk susu dan olahannya jika Si Kecil masih
meminum ASI. Karena protein susu yang menyebabkan alergi dapat menyatu ke dalam
ASI, dan akan berbahaya jika terminum olehnya.
·
Jika
Ayah dan bunda memberikan Si Kecil susu formula, ganti susu anak dengan
menggunakan susu formula berbahan dasar kedelai.
·
Jika
Si Kecil alergi terhadap susu kedelai, biasanya dokter akan memberikan susu
formula hypoallergenic. Pada susu formula ini, protein dipecahkan ke
dalam partikel kecil sehingga kecil kemungkinannya untuk memicu alergi.
Siasati
Nutrisinya dengan Cara Ini
Sebagian
penelitian memang menunjukkan, bahwa anak yang tidak mengonsumsi susu sapi
cenderung mengalami kekurangan vitamin D. Tapi sebenarnya tidak perlu khawatir,
Ayah dan bunda bisa menyiasatinya dengan memberikan makanan yang dapat
menggantikan nutrisinya. Seperti memberikan makanan yang kaya akan vitamin D,
kalsium, serta protein. Makanan yang kaya akan vitamin D antara lain adalah
bayam, brokoli, produk olahan kedelai, ikan salmon, tuna, sarden, dan telur.
Selain
itu, Ayah dan bunda juga bisa mengajak anak bermain di luar agar terpapar sinar
matahari. Hal inilah yang dapat membantu anak Ayah dan bunda mendapatkan
vitamin D. Karena pada saat terpapar UV-B, tubuh kita akan menciptakan vitamin
D. Namun, perhatikan juga berapa lama anak terpapar matahari dan pada jam
berapa. Dengan hanya terpapar tiga kali seminggu selama 10-15 menit, sebenarnya
sudah cukup untuk membuat anak Ayah dan bunda mendapatkan cukup vitamin D.
Sekalipun
anak terdiagnosis memiliki alergi susu sapi, janganlah menyerah dalam memenuhi
nutrisi yang dibutuhkannya. Cobalah untuk lebih kreatif dalam memberikan
alternatif atau makanan pengganti untuknya. Agar kesehatan anak Ayah dan bunda
terjaga dan anak tumbuh dengan tulang yang kuat.
Bagaimana ayah bunda?
Sudah cukup jelaskah untuk pembahasan alergi susu sapi pada anak kali ini? Jika
memang masih perlu banyak tau, bisa dikonsultasikan dengan dokter anak ya ayah
bunda. Dan jika si kecil mengalami alergi ini, jangan panik. Karna pada
dasarnya ini hanya laergi, jadi bisa diatasi dengan cara mengurangi tingkat
konsumsinya. Dan jika memang tidak diperbolehkan lagi, untuk mendapat vitamin D
dari susu sapi, bisa juga dengan cara mengajak anak bermain di pagi hari agar
si kecil mendapatkan sinar matahari sesuai dengan kebutuhan vitamin D yang
dibutuhkan oleh tubuh anak. Untuk mendapat protein atau kandungan yang lain
dari susu sapi, beri asupan nutrisi dari makanan lain sehingga anak bisa tetap
sehat walaupun tanpa minum susu sapi.
No comments:
Post a Comment