Penyebab Cacingan Pada Anak
Penyebab Cacingan Pada Anak |
Penyakit
cacingan ini merupakan salah satu penyakit yang mudah sekali menular, oleh
karena itu perlu pengobatan atau penanganan secara cepat agar penyakit ini
tidak menular ke lainnya. Namun penyakit cacingan pada anak ini sering dianggap
sebagai masalah yang sepele oleh sebagian besar orang tua. Meskipun penyakit
cacingan pada anak ini tidak sampai menimbulkan kematian, namun perlu anda
ketahui cacingan pada anak dapat membuat IQ anak menurun, tidak bergairah,
lemas, ngantuk, malas, anemia, berat badan menurun, serta menghambat
perkembangan ataupun pertumbuhan anak. Itulah beberapa bahaya dari penyakit
cacingan pada anak, jadi anda sebagai orang tua jangan pernah menyepelekan
penyakit yang satu ini. Menjaga kebersihan serta selalu mencuci badan khususnya
tangan dan kaki merupakan salah satu tindakan pencegahan yang dapat dilakukan
agar bisa terhindar dari yang namanya penyakit cacingan ini.
Sebenarnya
penyakit cacingan ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang
dewasa, akan tetapi pada orang dewasa gejala atau efek yang ditimbulkan tidak
mencolok ataupun tidak seberat gejala yang dialami anak-anak.
Penyebab
cacingan pada anak:
- Kurang menjaga
kebersihan atau tidak mencuci tangan dan kaki setelah beraktivitas
- Pola hidup yang
tidak sehat
- Mengkonsumsi
makanan atau minuman yang telah terkontaminasi dengan parasit
tersebut
- Menggunakan
pupuk dari kotoran manusia
- Ada kuman yang
masuk melalui hidung atau kulit
- Dan lain
sebagainya
Gejala
yang ditimbulkan penyakit cacingan pada anak:
- Rasa malas,
lemah, dan lesu
- Perut sering
sekali mules dan mencret
- Perut membesar
dan sering kembung
- Berat badan
menurun
- Pantat terasa
gatal
- Sulit
berkonsentrasi
- Nafsu makan
berkurang
Cara
mengobati cacingan secara alami dengan obat tradisional
Pengobatan
secara alami merupakan cara mengobati yang paling aman untuk menyembuhkan
penyakit cacingan ini, karena selain tidak menimbulkan efek samping yang buruk
pengobatan secara alami tidak memunculkan sifat ketergantungan. Berikut ini
kami share beberapa cara alami mengatasi penyakit cacingan dengan menggunakan
bahan-bahan herbal:
Cara
mengobati cacingan dengan wortel dan santan kelapa:
Bahan-bahan
yang diperlukan: wortel, santan kelapa, garam, dan air.
Cara
menggunakannya:
- Ambil 5 hingga 7
buah wortel, lalu parut dan peras untuk diambil airnya.
- Campurkan dengan
santan kelapa dengan perbandingan yang sama, lalu tambahkan sedikit garam.
kemudian aduk-aduk hingga rata.
- Ramuan sudah
siap untuk diminum. Minum ramuan tersebut secara rutin
Cara
mengobati cacingan secara alami dengan buah pinang:
Bahan-bahan
yang dibutuhkan: buah pinang, dan air panas.
Cara
membuatnya:
- Seduh buah
pinang menggunakan air panas, kemudian saring dan biarkan hingga
hangat.
- Minum ramuan
tersebut selagi masih hangat, dan lakukan cara ini secara rutin 2 kali
sehari yaitu pagi dan sore.
Cara
mengobati penyakit cacingan menggunakan tanaman putri malu:
Bahan-bahan
yang dibutuhkan: seluruh tanaman putri malu, dan air
Cara
membuat ramuannya:
- Rebus tanaman
putri malu dengan 3 gelas air.
- Rebus hingga
mendidih dan tersisa 1 gelas, angkat dan saring.
- Minum ramuan
tersebut secara rutin setiap malam saat akan mau tidur.
Cacingan adalah sebuah kondisi
kesehatan yang banyak dialami khususnya oleh anak-anak. Kasus cacingan memang
sebaiknya lebih diperhatikan oleh para orang tua supaya dapat melakukan
pencegahan sedini mungkin. Namun bila sudah terjadi, bagaimana cara mengetahui
anak terkena cacingan? Seperti apa ciri ciri anak cacingan secara umum?
(Baca juga: Agar Anak Tidak Mudah Sakit)
- Nafsu Makan Berkurang
Ciri yang kelihatan oleh orang tua
terhadap anaknya adalah berkurangnya nafsu makan pada anak. Jika sebelumnya
anak memiliki nafsu makan normal dan bahkan besar, Anda patut curiga mengapa ia
menjadi susah makan akhir-akhir ini dan ketahui apakah ada gejala lainnya.
Karena berkurangnya nafsu makan bukanlah tanda yang hanya menunjukkan adanya
masalah cacingan; nafsu makan menurun juga bisa dikarenakan sang anak sedang stres atau juga mengalami penyakit lain.
- Sering Batuk
Anak-anak memang sangat rentan
terhadap penyakit ringan seperti batuk dan juga pilek, batuk sendiri bisa
disebabkan oleh makanan yang digoreng atau yang manis-manis sehingga. Tapi
batuk yang berkepanjangan juga dapat dipicu oleh kondisi cacingan pada anak,
jadi batuk tidak selalu karena ia terkena radang tenggorokan dan mau flu. Batuk yang tak kunjung sembuh
berkemungkinan karena telur cacing termakan dan tertelan sehingga akan menetas
di bagian lambung anak.
Ketika ukurannya masih kecil, larva
mampu memasuki area pembuluh darah yang kemudian menuju paru-paru dan jantung.
Inilah yang menyebabkan anak bisa batuk; larva tersebut tengah bertumbuh dan
berkembang menjadi dewasa. Menurut Prof. Supargiyono, seorang Kepala Bagian
Parasitologi yang berasal dari Universitas Gajah Mada di Fakultas Kedokteran,
larva yang berkembang ini bisa menyebabkan kematian pada anak. Risiko tersebut
bukan timbul dari batuk lama tersebut, melainkan justru disebabkan oleh
malnutrisi di mana kondisi batuk dapat menjadi serius dan berkembang menjadi bronkitis.
(Baca juga: Stimulasi Bayi Pada Bulan Pertama)
- Gatal-gatal
Cacing dapat merambat ke manapun dan
cacing juga diketahui mampu menembus semua organ sehingga akan dapat hinggap di
bagian organ penglihatan maupun area anus. Jika anak Anda merasakan ada sesuatu
yang tak nyaman di kedua bagian tubuh tersebut dan juga merasa gatal-gatal, hal
ini perlu juga dikhawatirkan, khususnya jika muncul bersama dengan ciri yang
lainnya. Gatal-gatal dapat dikira sebagai gatal biasa, namun jika sudah sangat
gatal, Anda perlu memeriksakan kondisi sang buah hati ke dokter untuk menerima
diagnosis yang benar-benar tepat.
- Berat Badan Sulit Bertambah
Mungkin nafsu makan anak Anda sangat
besar dan tidak ada yang salah dengan hal tersebut karena si kecil dapat
menikmati menu apapun yang ada di hadapannya. Yang perlu Anda khawatirkan di
sini adalah ketika ia selalu makan dengan porsi banyak setiap harinya, tapi
berat badannya tetap dan tidak bertambah. Hal ini dapat terjadi pada anak-anak
di mana di dalam tubuh anak, sari makanan akan terbagi dengan parasit cacing.
Jadi intinya, ketika penderita
cacingan mengonsumsi minuman atau makanan yang masuk ke dalam tubuh, otomatis
cacing akan ikut makan makanan tersebut. Hanya saja, Anda perlu memastikan
kondisi si kecil dengan memeriksakannya ke dokter sebab tidak selalu
cacinganlah yang menyebabkan berat badan anak tidak bisa naik. Supaya tidak
salah dalam menangani, tentu membawa ke dokter akan membantu mendapatkan hasil
yang tepat.
- Terganggunya Saluran Pernapasan
Penderita cacingan juga bisa
mengalami terganggunya saluran pernapasan karena cacing pada dasarnya dapat
menembus organ tubuh manusia dengan sangat mudah. Ini menjadikan cacing juga
tak perlu waktu lama untuk menembus tubuh seperti paru-paru dengan melewati
peredaran darah yang menuju organ tersebut. Cacing pun dapat melalui saluran
kelenjar getah bening sehingga ini jugalah yang membuat anak yang menderita cacingan
akan mengalami batuk-batuk juga dan ini bisa terjadi cukup panjang.
- Wajah Pucat
Wajah yang pucat pada anak dapat
terjadi dikarenakan nafsu makan yang berkurang. Atau, bisa jadi si kecil
memiliki nafsu makan yang tetap normal dan besar, tapi kebutuhan gizi tidak ia
dapatkan dikarenakan sari makanan yang masuk ke dalam tubuh harus dibagi dengan
si cacing. Ini yang menjadikan tubuh tak mendapat nutrisi secara penuh seperti
bagaimana seharusnya dan otomatis wajah akan terlihat pucat disertai dengan
tubuh yang kurang berenergi.
- Tubuh Lemas dan Lesu
Bila anak Anda mengalami penurunan
nafsu makan secara berkepanjangan, orang tua wajib memerhatikan dan membawanya
ke dokter untuk mengetahui sebab-musababnya karena dapat menjadikannya tak
berenergi sehingga tampak begitu lesu. Atau anak Anda memiliki nafsu makan
besar dan selalu makan dengan porsi banyak, tapi karena nutrisi yang ada pada
makanan harus masuk ke tubuh si cacing juga, otomatis tubuh akan menjadi lemas
dan lemah yang menyertai wajah pucat. Bahkan diketahui juga bahwa cacingan pada
kasus yang fatal dapat membuat proses pertumbuhan manusia menjadi lambat.
Ciri-ciri
Anak Cacingan Berdasarkan Jenis Cacing
Setelah mengintip beberapa ciri anak
cacingan secara umum Berdasarkan jenis cacingnya, ciri-ciri anak cacingan dapat
berbeda-beda. Para orang tua perlu untuk melihat apa beda ciri dari setiap
cacing yang menyerang tubuh sang buah hati seperti berikut ini:
- Cacing Gelang
Cacing ini datang dengan ukuran yang
lebih besar dan hampir sama dengan ukuran cacing tanah yang sering kita lihat,
dan nama cacing gelang ini diketahui Ascaris. Cukup berbahaya apabila terkena
penyakit cacingan dengan jenis cacing ini karena cacing mampu membuat usus
kecil terinfeksi berikut juga usus besar manusia. Lebih parahnya, cacing gelang
mampu tumbuh dan berkembang biak pada usus kita.
Ciri-ciri terkena penyakit cacingan
satu ini tidaklah begitu khas karena ketahuan adanya penyakit cacingan jenis
cacing gelang adalah dengan melihat adanya cacing pada feses atau tinja yang
keluar. Namun, berikut adalah ciri-ciri yang bisa membantu Anda untuk
mendeteksi:
- Berat badan menurun.
- Terjadi batuk kering.
- Mengalami diare dan
feses pun keluar bersama darah.
- Mual yang juga disertai muntah.
- Mengalami sakit perut samar.
- Apabila jumlah banyak, usus dapat tersumbat.
Ciri-ciri tersebut akan muncul
antara 4 dan 16 hari sesudah larva cacing gelang masuk ke dalam tubuh anak.
Keadaan dapat menjadi lebih parah apabila infeksi datang dari banyaknya telur
yang tidak diduga.
- Cacing Kremi
Jenis cacing ini kerap menjadi penyebab cacingan pada anak-anak di tanah air. Untuk panjangnya, mungkin
sekitar ½ inci atau bahkan lebih pendek, yaitu ¼ inci. Biasanya cacing
berukuran kecil ini akan menginfeksi usus, tapi pada sejumlah kasus pun tidak
ditemukan adanya gejala sama sekali karena penderita tidak menunjukkannya. Tapi
perlu diketahui bahwa cacing betina saat ingin bertelur akan menuju ke liang
anus atau dubur di malam hari dan cacing inilah yang pada dasarnya dapat
membuat anak Anda gatal-gatal di bagian anusnya.
Penyebaran dan penularan dari
infeksi cacing kremi cukup mudah disebabkan anak-anak kurang menjaga
kebersihan. Saat anak menggaruk bagian anus, lalu ia menyentuh temannya dan
mengenai kulit tangan misalnya, kemudian temannya menggunakan tangan tersebut
untuk makan tanpa mencuci tangan lebih dulu, otomatis temannya akan tertular.
Berikut cirinya sang buah hati bisa terkena cacingan cacing kremi:
- Anak akan mengalami gangguan tidur karena tidak akan
bisa tidur karena merasa gatal-gatal.
- Rasa gatal yang dialami akan cukup intens, khususnya di
bagian dubur atau vagina.
- Terasa mual-mual pada perut.
- Sakit perut.
- Cacing Tambang
Penyakit cacingan jangan dianggap
remeh, apalagi bila jenis cacing adalah cacing tambang di mana gejala awalnya
tampak kurang begitu meyakinkan, seperti anak mengalami malas makan, badan
mengurus, sakit perut, serta muntah karena mual. Dinding usus halus dapat
digigit oleh cacing ini karena cacing butuh menghisap darah manusia. Akhirnya,
sebagian dari darah akan keluar ke lumen usus yang membuat buang air besar
keluar disertai darah. Ciri lainnya yang patut untuk diperhatikan dan
diwaspadai antara lain:
- Munculnya ruam yang menonjol dan anak akan merasa tak
nyaman dikarenakan rasa gatal.
- Anak mengalami demam serta batuk; terjadi juga gangguan
pernapasan sehingga akan menimbulkan napas mengi disebabkan larva cacing
menginvasi paru-paru.
- Anemia atau
kurang darah.
- Anak merasa nyeri di bagian perut atas.
Cacing tambang cukup berbahaya
karena kondisi creeping eruption atau cutaneous larva migrans dapat dipicu
olehnya dan keadaan ini adalah adanya migrasi larva di kulit. Sebagai tandanya,
akan muncul kelainan di kulit berupa erupsi peradangan dengan bentuk yang
berliku-liku maupun lurus dan tertonjol tampak di permukaan kulit.
- Cacing Pita
Anak-anak bisa juga terserang cacing
pita saat mereka menelan makanan atau air yang sudah terkontaminasi oleh telur
dan larva cacing pita. Apabila sampai menelan telur cacing pita, setelah
menetas pun mereka tidak akan mendekat ke bagian usus, tapi malah akan tumbuh
serta berkembang menjadi kista di jaringan dan organ tubuh lainnya. Hal ini
lebih sering disebut dengan infeksi cacing pita invasif, tapi jika anak menelan
larva cacing pita, cacing pita dewasa dapat tumbuh di dalam usus.
Karena ada dua bagian organ yang
diserang dan ciri-cirinya pun akan ditentukan dari jenis infeksi, entah itu di
organ tubuh atau usus, berikut adalah beberapa info pembagiannya.
Ciri-ciri cacing pita invasif:
- Mengalami demam.
- Terjadi kejang atau gejala neurologis.
- Muncul reaksi alergi pada larva cacing pita.
- Adanya benjolan atau massa atau kista.
Ciri-ciri cacing pita yang ada di
usus:
- Tubuh menjadi cepat lelah dan lemah.
- Menurunnya berat badan.
- Malabsorpsi nutrisi dari makanan yang masuk ke tubuh.
- Mengalami diare.
- Perut mual-mual.
- Sakit perut.
Pencegahan
Anak Terinfeksi Cacing
Para orang tua wajib untuk lebih
memerhatikan apa yang dimakan anak dan di mana ia biasa bermain. Penting juga
untuk mengajarkan kepada anak-anak kita supaya lebih rajin dalam menjaga
kebersihan tubuh serta lingkungan sekitar. Berikut ini ada beberapa cara untuk
membantu pencegahan infeksi cacing:
- Orang tua yang memasak sendiri, pastikan sayuran dan
buah harus dicuci lebih dulu sampai bersih sebelum akhirnya dimasak atau
dikonsumsi langsung oleh anak.
- Pilih juga ikan serta daging yang masih segar lalu
menyimpannya dengan baik sebelum akhirnya dimasak. Memasaknya pun penting
untuk sampai matang supaya bakteri maupun cacing yang mungkin ada di dalam
bahan makanan tersebut benar-benar mati.
- Apabila sudah terinfeksi, maka pastikan bahwa seprei
dan pakaian dalam anak Anda terus diganti setiap hari.
- Bila anak sudah kena infeksi, bagian anusnya harus
senantiasa dibersihkan pada pagi hari untuk membuat jumlah telur cacing
berkurang, sebab proses bertelur cacing dilakukan di malam hari.
- Untuk membasmi telur cacing, cucilah handuk, pakaian
dalam, seprei serta pakaian tidur anak dengan menggunakan air panas.
- Jika anak terbiasa bermain dengan tanpa mengenakan alas
kaki, larang dia. Karena berjalan dengan tidak menggunakan alas kaki
apalagi menyentuh tanah maupun pasir begitu juga tanpa sarung tangan akan
meningkatkan risiko terserang cacing.
- Ajarkan anak untuk mencuci tangan tepat saat mereka
akan makan maupun saat sehabis buang air.
- Jangan biarkan anak menggaruk-garuk area anus yang
terasa gatal tersebut karena bisa saja telur cacing masuk ke dalam kuku.
- Merawat kuku anak juga penting, yaitu dengan
menggunting ketika sudah panjang sedikit supaya cacing tidak punya tempat
untuk bertelur dan usahakan jauhkan anak Anda dari kebiasaan menggigit
kuku.
Pengobatan
Cacingan pada Anak
Ada beberapa cara di mana Anda bisa
mengatasi dan mengobati anak Anda yang terkena cacingan tanpa harus ribet.
Menggunakan bahan alami yang ada di sekitar Anda akan sangat membantu,
contohnya bisa dilihat di bawah:
- Wortel
Cacingan pada anak dapat diobati
dengan bahan yang sama sekali aman dan alami, yaitu wortel. Dengan menyediakan
wortel 5 buah yang segar, lalu mencucinya lebih dulu, Anda kemudian bisa
memarutnya dan memeras untuk diambil airnya. Perasan air wortel tersebut dapat
Anda campurkan dengan secangkir santan kental, aduk-aduk sampai rata, barulah
suruh anak Anda untuk meminumnya hingga habis. Obat cacing ini bisa digunakan
untuk mengobati anak-anak maupun orang dewasa.
- Biji Pepaya
Bahan dasar biji pepaya terbukti
ampuh dengan kealamiannya dan baiknya, biji pepaya tak hanya akan membasmi
cacing di dalam tubuh, tapi juga otomatis akan membuat pencernaan kembali
normal. Membuat ramuan ini begitu mudah, yaitu dengan menyediakan biji pepaya
sebanyak 2 sendok yang telah dikeringkan, lalu biji bisa ditumbuk hingga halus.
Setelah halus barulah Anda bisa menyeduhnya dengan air matang dan bisa juga
ditambah dengan madu murni secukupnya supaya ada rasanya. Suruh anak Anda untuk
meminumnya sehari 2 kali untuk pemulihan lebih cepat.
- Bawang Putih
Memang diketahui ada bahaya bawang putih mentah jika dikonsumsi secara berlebihan, namun tidak dapat
dipungkiri juga bahwa bawang putih sangat manjur untuk dijadikan obat cacing
alami, khususnya obat cacing kremi. Bawang putih bisa disiapkan secukupnya
bersama dengan akar pepaya dan gula merah, lalu rebus mereka berbarengan dengan
600 cc air. Sesudah mendidih dan tersisa setengahnya alias 300 cc, angkat dan
tunggu sampai hangat baru anak Anda bisa meminumnya.
- Daun Pepaya
Setelah biji pepaya, ada juga daun
pepaya yang sangat ampuh juga untuk dimanfaatkan, terutama untuk mengobati
cacingan karena cacing kremi. Ambillah beberapa lembar daun pepaya yang
kemudian bisa direbus. Air rebusan inilah yang dapat diminum oleh anak Anda
sehari 2 kali untuk meredakan rasa gatal yang ada di bagian anus mereka.
No comments:
Post a Comment