MAINAN ANAK CERDAS

Anak FUN, Bunda Kaya Informasi

LightBlog

Breaking

Monday, April 3, 2017

Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Tipes Pada Anak

Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Tipes Pada Anak

Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Tipes Pada Anak
Demam tifoid, dikenal juga dengan sebutan tipes, disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi. Bakteri ini biasa berdiam di dalam air atau makanan. Seseorang dapat menderita demam tifoid karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut.
Gejala tipes bisa datang secara tiba-tiba, bisa juga datang secara bertahap dalam kurun waktu beberapa minggu. Jika tidak diobati, gejala tipes akan memburuk seiring waktu. Memburuknya kondisi gejala tipes yang tidak diobati akan disertai juga dengan kemunculan ruam berbintik merah di dada, berat badan menurun, serta perut kembung

Gejala Tipes pada Anak Secara Umum
Gejala tipes pada anak sama dengan orang dewasa, baik dari durasi berlangsungnya demam, tanda-tandanya, maupun cara penanganannya. Gejala pada tipes atau demam tifoid bisa ringan maupun berat, tergantung kepada kondisi kesehatan, usia, serta sejarah vaksinasi penderita.
Gejala-gejala umum yang biasanya muncul ketika anak terserang tipes meliputi:
  • Demam tinggi (mencapai 40°C)
  • Sakit perut dan bisa disertai dengan diare
  • Merasa lemah, lelah, dan tubuh pegal-pegal
  • Sakit kepala
  • Nyeri tenggorokan
  • Sembelit
  • Kehilangan nafsu makan
  • Pembesaran hati dan limfa
  • Munculnya lapisan di lidah
Demam tifoid pada anak jarang sampai ada yang menyebabkan komplikasi masalah kesehatan yang serius. Jika berujung kepada komplikasi, biasanya berupa masalah pencernaan, yaitu adanya lubang pada usus. Kondisi ini dinilai serius dan membutuhkan penanganan di rumah sakit secepatnya.
Penanganan Demam Tifoid yang Tepat
Apabila gejala tipes pada anak telah muncul, bersiaplah untuk segera memerangi penyakit ini. Langkah-langkah penanganan untuk penderita tifoid dijalani melalui dua tahap. Langkah pertama, penderita harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Setelah itu, disarankan untuk melanjutkan perawatan di rumah sebagai langkah penanganan kedua.
Pengobatan medis
Pengobatan tifoid secara medis dilakukan di rumah sakit. Pasien demam tifoid akan mendapatkan perawatan:
Pemberian antibiotik
Ketika terkena demam tifoid dan gejala tipes pada anak datang, dokter akan memberikan antibiotik untuk 1-2 minggu. Antibiotik dianggap sebagai pengobatan umum untuk demam tifoid pada tahap awal. Jenis antibiotiknya berbeda-beda, tergantung kepada kondisi pasien.
Minumlah antibiotik sampai batas waktu yang telah ditentukan dan jangan menyisakan antibiotik yang sudah diresepkan. Jika anak  tidak tuntas meminum obat, maka risikonya sangat tinggi, yaitu penyakit akan mudah datang lagi.
Setelah antibiotik habis, pastikan kembali ke dokter untuk pemeriksaan lanjutan.
Rawat inap di rumah sakit
Jika anak mengalami gejala-gejala berat seperti demam hingga 40°C atau lebih, diare berat, perut bengkak, atau muntah terus-menerus, segera hubungi dokter agar anak mendapatkan perawatan di rumah sakit. Dokter akan memberikan cairan nutrisi melalui infus dan antibiotik dalam bentuk obat suntik. Biasanya pasien akan pulih setelah menjalani perawatan selama 3-5 hari. Namun, untuk memastikan pemulihan sepenuhnya, pasien akan diminta meneruskan perawatan di rumah sakit lebih lama.
Perawatan di Rumah
Selain menjalani perawatan demam tifoid di rumah sakit, lakukan juga perawatan tambahan di rumah, misalnya:
Banyak mengonsumsi cairan
Berikan air putih, jus buah, atau air kelapa untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Pentingnya asupan cairan ini dilatarbelakangi oleh adanya kondisi diare dan demam tinggi yang menjadikan tubuh cenderung mengalami dehidrasi.
Perhatikan asupan makanan
Demam tifoid dapat menyebabkan penderita, terutama anak, mengalami kekurangan gizi. Karena itu, penuhilah kebutuhan gizinya dengan memberikan makanan yang tepat. Nasi, roti, dan pisang adalah beberapa jenis makanan yang mudah dicerna di perut dan membantu meredakan mual serta diare. Jus buah juga dapat diberikan, asalkan tidak ditambahkan gula. Perhatikan bahwa gula dapat memperburuk diare. Buah-buahan dan sayur-sayuran juga dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan vitamin.
Tambahkan madu
Tambahkan 1-2 sendok madu ke dalam teh hangat, lalu berikan pada anak. Minuman ini baik untuk membantu memulihkan gejala demam tifoid. Selain itu, madu bersifat menenangkan usus yang teriritasi dan melindungi saluran pencernaan. Namun, hindari memberikan madu pada anak usia di bawah satu tahun karena berisiko menyebabkan botulisme.
Jangan lupa, tanyakan dahulu kepada dokter mengenai bentuk perawatan alami di rumah agar tidak bertolak belakang dengan perawatan medis dari rumah sakit demi menghindari risiko gangguan kesehatan.
Jika tidak ada masalah kesehatan lain, gejala demam tifoid pada umumnya akan sembuh pada minggu ketiga atau keempat. Namun, meskipun sudah sembuh, penyakit ini bisa datang lagi kapan saja. Karenanya, awasi kebersihan makanan dan minuman dan ketika gejala tipes pada anak muncul, segera berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan yang tepat.
Gejala tipes pada anak pada umumnya hampir sama dengan gejala penyakit demam berdarah dengue. Hal inilah yang terkadang membuat masyarakat awam bingung membedakan kedua gejala penyakit ini. Oleh karena itu, biasanya pemeriksaan dokterlah yang bisa membedakan antara gejala tipes dan juga penyakit DBD. Nah, pada artikel kali ini kami akan membahas lebih jauh mengenai apa itu penyakit tipes, bagaimana gejala penyakit yang biasanya terjadi pada anak-anak, dan juga bagaimana cara mengatasinya. Tujuannya tentu untuk membuat para pembaca bisa lebih mewaspadai gejala tipes pada anak yang jika diabaikan tentu akan memberikan dampak berbahaya bagi buah hati Anda. So, untuk lebih jelasnya silahkan simak informasi selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Penyakit Tipes dan Apa Penyebabnya?
Secara umum gejala tipes pada anak ini diakibatkan karena infeksi bakteri pada usus halus. Bakteri penyebab tipes bernama salmonella typhi atau salmonella paeartyphi. Jenis bakteri yang bisa masuk hingga ke usus melalui makanan yang dikonsumsi oleh penderita. Nah, anak-anak mungkin memang sangat berisiko terkena penyakit ini, karena biasanya anak-anak lebih berpotensi mengonsumsi sembarang makanan yang mungkin sudah tercemar bakteri tipus. Bakteri yang masuk ke saluran usus kemudian berkembang biak dan akhirnya merusak dinding usus. Bahkan setelah itu bakteri-bakteri yang sudah semakin berkembang ini akan masuk di saluran limfa dan bisa masuk hingga ke pembuluh darah. Proses ini biasanya bisa memakan waktu antara 24 jam hingga 27 jam.
Lalu apa yang terjadi? Nah, setelah proses selama beberapa jam tersebut, bakteri yang berkembang akan semakin menyebar pada pembuluh darah dan akhirnya menimbulkan gejala-gejala penyakit tipes. Yang paling umum adalah gejala demam yang akan semakin tinggi dari hari ke hari terutama ketika di malam hari. Dan Anda harus sangat mewaspadai apabila anak Anda menderita gejala seperti ini dalam waktu 7-10 hari.
Gejala Tipes pada Anak yang Harus Diwaspadai Sejak Dini
Penyakit tipes mungkin menjadi salah satu penyakit yang cukup berbahaya bagi kesehatan. Apalagi jika penderita tak kunjung mendapatkan penanganan lebih lanjut. Nah, untuk gejalanya sendiri, anak-anak biasanya akan mengalami panas dan juga sakit kepala. Bahkan gejala lain biasanya terkait dengan pencernaan seperti sakit perut, diare, bahkan sulit buang air besar. Yang berbahaya adalah jika gejala tipes tersebut sudah semakin parah, karena seseorang termasuk seorang anak bisa saja jatuh pingsan.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa penyakit tipes adalah penyakit yang tidak pandang usia. Artinya baik orang dewasa atau anak-anak bisa mengalami penyakit tipes ini. Bahkan bayi pun bisa terserang tipes, maka dari itu Anda harus sangat waspada karena daya tahan tubuh bayi tentu saja masih sangat lemah. Gejala tipes pada anak yang biasanya sangat khas adalah bau yang tidak sedap dari mulutnya. Fase demam yang dialami pun cukup khas, karena biasanya akan selalu naik turun. Namun Anda tidak perlu terlalu khawatir karena biasanya gejala yang bisa menyebabkan seseorang sampai pingsan tidak akan terjadi pada anak-anak.
Bagi anak-anak ataupun orang dewasa, tipes harus segera ditangani. Meskipun pada awalnya memang hanya menunjukkan gejala ringan seperti halnya demam biasa. Akan tetapi semakin lama jika tidak mendapatkan pertolongan, bisa saja akan terjadi kebocoran usus yang akan berujung kematian. Akan tetapi jika anak Anda masih bayi, Anda harus lebih ekstra waspada. Pasalnya gejala tipes pada anak bayi leih sulit terdeteksi. Pasalnya bayi biasanya hanya menunjukkan gejala berupa tangisan dan rewel ketika dirinya mulai merasa tidak nyaman karena penyakit tipes tersebut.
Namun untuk lebih spesifiknya, biasanya bayi juga akan mengalami demam yang akan mulai naik di sore sampai malah hari dan mulai mereda pada pagi hingga siang hari. Jika dilihat lidahnya, maka lidahnya akan terlihat memutih. Namun pada bagian ujung dan juga tepi, lidahnya masih terlihat merah. Anda juga harus sangat berhati-hati apabila bayi Anda sudah mulai mengalami mudal yang disertai muntah. Pasalnya gejala tipes pada anak seperti ini menandakan bahwa bakteri penyebab tipes sudah mulai berkembang di organ hati dan limpa. Dan yang terjadi adalah pembengkakkan pada bagian organ tersebut yang kemudian akan memberikan tekanan pada lambung. Nah, hal inilah yang menimbulkan rasa mual yang disertai muntah pada anak.

Tips Mengatasi Penyakit Tipes pada Anak

Setelah Anda mengetahui apa saja gejala tipes pada anak yang harus Anda waspadai, sebagai orang tua Anda juga harus tahu bagaimana cara mengobati anak Anda ketika mengalami tipes. Mungkin hal pertama yang bisa Anda lakukan ketika si anak sudah mulai mengalami tand-tanda penyakit tipes adalah dengan membawanya ke dokter. Dengan demikian anak Anda akan segera mendapatkan penanganan khusus dan juga obat-obatan untuk menyembuhkan penyakitnya.
Nah, untuk menangani penyakit tipes yang disebabkan oleh bakteri atau virus ini, sebenarnya lebih baik anak Anda dibawa ke rumah sakit dan dirawat inap. Mengapa harus demikian? Pasalnya seorang penderita tipes biasanya memang tidak diperkenankan untuk terlalu banyak bergerak. Terlalu banyak bergerak bisa mengakibatkan bakteri atau virus yang mengakibatkan penyakit tipes tersebut akan bisa lebih aktif menyerang tubuh si penderita tipes. Inilah alasan mengapa seorang penderita tipes termasuk anak-anak disarankan untuk melakukan rawat inap atau banyak beristirahat di rumah. Sebenarnya pergerakan yang dilakukan oleh penderita tipes justru juga akan membuat penyebab tipes di dalam tubuh menjadi lebih banyak bergerak. Alhasil bakteri atau virus tersebut bisa mengakibatkan luka yang lebih parah pada usus.
Pada dasarnya penyakit tipes juga bisa diatasi dengan cara pengobatan tradisional. Akan tetapi mungkin waktu yang dibutuhkan memang lebih lama dan penderita memang harus beristirahat total. Selain itu jika anak Anda menderita tipes, Anda juga harus memerhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Pastikan asupan gizinya selalu terpenuhi setiap harinya. Obat tradisional yang biasanya digunakan untuk tipes adalah ekstrak cacing. Namun Anda tidak perlu jijik atau merasa geli, karena mungkin saat ini sudah terdapat banyak obat yang berasal dari cacing namun sudah diolah sedemikian rupa menjadi pil atau sejenisnya.
Namun jika Anda ingin mengatasi gejala tipes pada anak dengan cara tradisional, Anda bisa membuat sendiri ramuan cacing tersebut. Yang Anda butuhkan adalah 10 ekor cacing yang sudah dibuang isi perutnya, dicuci bersih, lalu direbus dengan air. Biarkan sampai mendidih, dan yang Anda minum adalah air rebusan cacing tersebut. Meskipun rasanya kurang enak, namun jika Anda mengonsumsinya secara rutin, Anda pasti bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah harus disertai dengan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sekian artikel kali ini dan semoga bermanfaat.


No comments:

Post a Comment

Search This Blog

Featured Post

Pasir Kinetik Bandung, Mainan Anak Cerdas