Apakah Mainan Anak Sudah Aman? |
Senangnya
bisa memberikan hadiah mainan untuk buah hati tercinta, apalagi kalo dia asyik
dalam memainkannya. Yups.. Ada jutaan mainan anak di luar sana dan ratusan
mainan baru dikeluarkan ke pasaran setiap tahun. Mainan seharusnya jadi benda
yang menyenangkan dan jadi bagian penting dari perkembangan anak. Tapi tiap
tahun, banyak anak dirawat di rumah sakit karena cedera akibat mainan. Tersedak
jadi kecelakaan yang paling sering terjadi pada anak usia kurang dari 3 tahun,
karena mereka cenderung memasukkan benda ke dalam mulut.
Penarikan mainan dan produk anak lainnya dari
pasaran cukup membuat siapapun merasa waswas. Meski Anda tidak bisa melindungi
si kecil dari setiap bahaya, ada banyak cara untuk membuatnya aman. Berikut
beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terkait keamanan mainan anak:
Periksa Nomor Produk
Banyak
penarikan produk mainan dilakukan pada mainan yang dibuat pada rentang waktu
tertentu atau yang diproduksi di pabrik tertentu. Pabrik pembuat menggunakan
nomor produk untuk mengidentifikasi dimana mainan dibuat. Bila mengira salah
satu mainan anak sudah ditarik dari peredaran, cari nomor produk di mainan anak
dan periksa di website pabrik pembuat. Biasanya nomor produk tercantum pada
bagian yang tak terlihat seperti di bawah mainan. Hubungi pabrik pembuat bila
Anda kesulitan menemukan nomor produk.
Jangan Lagi Gunakan
Mainan Yang Telah Ditarik Dari Peredaran
Bila
salah satu mainan anak masuk daftar penarikan, segera buang atau ikuti
instruksi penarikan. Biasanya Anda bisa mengirim kembali mainan ke pabrik untuk
memperoleh pengganti yang lebih aman atau kompensasi. Bila usia anak masih
bayi, cukup mudah mengalihkan dan menjauhkannya dari mainan tanpa ia
menyadarinya. Menjanjikan mainan baru bisa menenangkan kemarahan batita atau
anak usia prasekolah yang tidak mau menyerahkan mainan kesukaannya.
Buang Mainan Yang
Rusak Atau Mainan Bermagnet Yang Tidak Lagi Berfungsi
Mainan
bermagnet sering jadi subjek penarikan karena magnet kecil di dalam mainan bisa
terlepas. Anak yang menelan magnet bisa mengalami kondisi yang mengancam
keselamatan. Bila anak memiliki mainan bermagnet, selalu periksa apakah ada
tanda kerusakan, ganti yang sudah buruk kondisinya dan awasi anak ketika
memainkannya.
Bahaya Timbal Pada
Mainan Anak
Penggunaan
cat timbal telah dilarang di Amerika sejak tahun 1978. Jadi bila Anda membeli
mainan dari pengrajin yang menggunakan material yang dibeli di Amerika atau
dari perusahaan mainan yang memproduksi mainan di Amerika, Anda bisa pastikan
produk tersebut bebas timbal. Para pengrajin mainan harus memenuhi standar
keamanan yang sama seperti pabrik besar. Timbal bisa ditemukan pada selain mainan. Timbal ada
pada kaca mata hitam untuk batita, pakaian, bahkan pada alas liur bayi. Timbal
kadang digunakan sebagai pemberi warna atau agar produk tetap stabil. Jadi
segera buang alas liur yang rusak atau rontok untuk memastikan bayi Anda tidak
menelannya. Bunda,, anak tidak
menunjukkan gejala fisik yang jelas pada paparan timbal, bahkan pada tingkat
yang cukup tinggi hingga nantinya menyebabkan masalah belajar dan perilaku.
Bila khawatir anak terpapar timbal, minta dokter untuk melakukan tes darah pada
anak. Prosedurnya mudah dan cepat dan bisa dilakukan di lab atau tempat praktek
dokter, Anda bisa memperoleh hasilnya dalam beberapa hari.
Penyimpanan Mainan
Membelikan
mainan yang aman saja tidak cukup kan,, penting juga dalam menyimpan mainan
anak di tempat yang aman. Muncul laporan kematian dan kerusakan otak sebagai
akibat kepala atau leher anak tertimpa tutup peti mainan yang terbuat dari
kayu. Anak juga sulit bernafas setelah masuk ke peti tempat mainan untuk
bersembunyi. Cara terbaik untuk menjaga keamanan anak adalah melepas tutup dari
peti penyimpanan mainan. Bila tidak mau melepasnya, Anda bisa pasang penopang
pegas yang bisa menahan tutup tetap terbuka. Memang pabrik pembuat
mainan mengikuti panduan tertentu dan mencantumkan usia spesifik pengguna
mainan yang mereka produksi. Tapi mungkin yang paling penting yang bisa
dilakukan orang tua adalah mengawasi anak saat bermain. Berikut beberapa
panduan umum untuk diingat ketika berbelanja mainan:
1.
Mainan
yang terbuat dari kain harus diberi label tahan api.
2. Boneka berbahan lembut harus bisa dicuci.
3. Mainan bercat harus menggunakan cat bebas timbal.
4. Material seni seperti cat warna harus bebas racun.
5. Hindari mainan tua, bahkan yang
diwariskan dari teman atau keluarga. Mainan ini memang memiliki nilai
sentimentil dan ekonomis dari segi harga, tapi kemungkinan tidak memenuhi
standar keamanan dan karena sudah sering dipakai sebelumnya kemungkinan mainan
sudah rusak atau jadi berbahaya.
6.
Pastikan mainan tidak terlalu bising untuk anak. Suara dari rattle, mainan
pencet yang mengeluarkan bunyi, dan mainan musik bisa terlalu bising seperti
klakson mobil atau lebih keras bila anak memegang langsung di telinga dan
menyebabkan kerusakan telinga.
Setelah
membeli mainan yang aman, penting juga untuk memastikan anak tahu cara
menggunakannya. Cara terbaik melakukannya adalah mengawasi ketika anak bermain.
Bermain bersama anak mengajarkan bagaimana bermain dengan aman sambil
bersenang-senang. Orang tua harus:
1.
Mengajarkan
anak membereskan mainan.
2. Memeriksa mainan secara teratur untuk memastikan tidak
rusak. Mainan yang terbuat kayu tidak boleh memiliki serpihan, sepeda dan
mainan luar ruangan tidak boleh berkarat, mainan boneka yang lunak tidak boleh
ada keliman yang rusak atau jahitan yang terlepas.
3. Buang mainan yang rusak atau segera perbaiki.
4. Simpan mainan untuk luar ruangan ketika tidak
digunakan agar tidak terpapar hujan atau panas.
5. Jauhkan anak dari kembang api, korek
api, gunting tajam, dan balon yang bisa menimbulkan bahaya tersedak. Dan
pastikan untuk menjaga kebersihan mainan. Beberapa mainan plastik bisa
dibersihkan di mesin cuci piring, tapi baca arahan dari pabrik pembuat lebih
dulu. Pilihan lain adalah dengan campuran sabun anti bakteri atau deterjen cuci
piring ringan dengan air panas yang dimasukkan ke botol semprot, gunakan
untuk membersihkan mainan, bilas setelahnya
6. Untuk keamanan anak Anda juga perlu
pastikan memilih mainan sesuai usia anak. Kebanyakan mainan mencantumkan stiker
usia yang dianjurkan yang bisa digunakan sebagai panduan memilih mainan.
Realistis tentang kemampuan dan tingkat kematangan anak ketika memilih mainan.
Mainan yang memiliki bagian kecil tidak akan cocok untuk anak usia di bawah 4
tahun dan anak usia 6 tahun sekalipun belum bisa memainkannya. Bila anak Anda
berusia 3 tahun dan masih memasukkan benda ke mulut, tunggu untuk memberinya
mainan dengan bagian kecil.
7. Pastikan mainan dibuat dengan baik.
Mainan bekas dari kerabat kemungkinan tidak lagi layak pakai yang bisa
menimbulkan bahaya. Periksa semua mainan yang baru maupun yang lama untuk
mengecek kancing, baterai, benang, pita, mata, dan bagian plastik yang bisa
mudah lepas atau tertelan. Pastikan bagian ekor boneka terjahit dengan baik dan
jahitan cukup kuat. Tidak boleh ada pinggir mainan yang tajam dan cat yang
mengelupas.
8.
Terakhir, pastikan anak siap secara fisik untuk menggunakan mainan ya Bun.
Misalnya orangtua membeli sepeda satu ukuran lebih besar agar tidak perlu
membeli yang baru tahun depan. Hal ini bisa memicu cedera serius bila anak
tidak memiliki kemampuan fisik untuk mengontrol sepeda berukuran lebih besar.
No comments:
Post a Comment