CARA MEMOTRET SI KECIL
CARA MEMOTRET SI KECIL |
Tiap orangtua tentu ingin menangkap
momen yang spesial saat anak mulai tumbuh. Tapi memotret bayi dan anak kecil
bisa jadi perkara yang susah-susah gampang. Untuk membantu Anda, berikut
beberapa tips yang bisa memudahkan Anda memotret sang buah hati dengan hasil
yang sempurna.
1. Waktu yang tepat
Pada bayi ada waktu-waktu tertentu di
rutinitas hariannya yang lebih baik dibanding lainnya. Pilihlah waktu di saat
ia merasa sangat tenang dan nyaman, mungkin setelah menyusu atau makan, karena
di waktu ini bayi lebih kooperatif dan mungkin ia mau menunjukkan senyum
manisnya atau membuka lebar dua matanya yang berbinar.
2. Siapkan tempatnya
Ruang yang nyaman dan hangat membuat
bayi senang, dan ini berarti ia tak perlu dibedong. Siapkan popok dan baju bayi
agar Anda tak perlu bolak-balik ke ruangan lain dan membuang waktu. Gunakan
kain berwarna hitam atau selimut sebagai latar belakang untuk menjadikan bayi
satu-satunya fokus foto.
3. Fokus pada detail
Meski keseluruhan ekspresi bayi sudah
lucu dan menggemaskan, Anda masih perlu mencari hal yang lebih rinci. Senyuman,
hidung yang mengernyit, menguap, atau tangan mungil yang mendekap jari Anda
akan menciptakan hasil foto yang unik.
4. Atur pencahayaan agar tetap alami
Cahaya alami membuat foto jadi lebih
baik. Hindari penggunaan flash, yang cenderung membangunkan bayi yang tertidur
atau membuatnya menangis. Gunakan cahaya matahari di awal pagi atau sore hari,
dan hindari cahaya matahari di siang hari.
5. Posisi, jadikan bayi sebagai pusat perhatian
Bayi, terutama yang baru lahir, lebih
banyak menghabiskan waktu untuk tidur dan berbaring. Jadi Anda bisa lebih
leluasa mengarahkan bayi ke posisi yang Anda suka dan yang ia senangi.
Hilangkan properti pendukung karena si kecil harus jadi pusat perhatian.
6. Potret anak di kondisi cuaca apapun
Cahaya alami paling bagus untuk
memotret, jadi tempatkan anak di sebelah jendela atau di luar ruangan. Di musim
kemarau, cahaya terbaik untuk fotografi adalah pagi hari, beberapa jam setelah
matahari terbit, atau disore hari, beberapa jam sebelum matahari tenggelam. Ketika matahari sedang bersinar, waspadai cahaya
menyilaukan, terutama di tengah hari. Saat matahari tepat di atas kepala,
kantung mata akan terlihat jadi gelap, jadi pindahkan anak ke tempat teduh. Di
cuaca berawan, pastikan anak menghadap langsung ke cahaya. Bujuk anak menatap
ke atas. Anda perlu menangkap cahaya di tiap matanya untuk membuat foto lebih
hidup.
7. Jangan lewatkan momen yang pertama kali
Potret saat pertama bayi Anda
digendong kakek, mandi pertamanya, senyum pertama, atau saat pertama kali ia
bermain pasir di pantai. Momen yang pertama tak akan bisa terulang dan Anda
ingin selalu mengingatnya.
8. Angle dan fokus foto
Turunkan pandangan Anda sejajar mata
si kecil agar Anda bisa melihat hal yang sama seperti yang dilihatnya. Fokuskan
pada detail tertentu seperti tangan yang mungil, daun telinga yang lucu, atau
bulu mata yang lentik. Semua ini jadi ciri unik bagi si kecil dan tak terasa ia
akan bertambah besar lebih cepat dari yang Anda duga.
9. Pakaian
Telanjang, popok, baju lucu, atau
selimut yang berwarna cerah? Variasikan penggunaan pakaian bayi agar tidak
semua foto bayi berupa kepala kecil yang mengintip dari selimut. Untuk foto
bayi baru lahir, Anda mungkin perlu memakaikan topi, karena kepala bayi baru
lahir kadang bentuknya belum bagus.
10. Foto spontan
Akan terasa sulit mengambil gambar si
kecil, terutama bila ia sedang tidak mau difoto. Untuk menghindari foto yang
terkesan kaku dan aneh, coba spontan saja ketika memfoto. Pastikan kamera
selalu di jangkauan Anda. Dengan begitu, Anda lebih mungkin menangkap momen
spesial yang terjadi ketika Anda tidak menduganya.
11. Kuantitas
Sebagai panduan umum, bila ingin
memperoleh beberapa foto anak yang bagus, Anda perlu merencanakan memotret
sebanyak 75 kali. Ini mungkin terlihat banyak, tapi dengan menggunakan kamera
digital, Anda bisa lebih mudah memilih foto yang bagus dan menghapus foto yang
jelek. Gunakan handphone untuk menjadikan aktivitas memotret anak sebagai habit
sehari-hari. Pastikan Anda disiplin menghapus foto-foto yang jelek, agar memori
kamera atau handphone tidak penuh.
12. Aneka mood bayi
Kadang anak selalu menangis saat
difoto, meski Anda ingin memotret tawa atau senyumnya. Si kakak biasanya bisa
menjadi pengalih perhatian bayi dan membuatnya terhibur. Fotografer profesional
biasanya menggunakan mainan di tiang yang bisa berayunn di sebelah kamera. Anda
bisa melakukannya dengan meminta pasangan menggoyangkan mainan favorit bayi.
Tapi rentang perhatian bayi hanya beberapa detik, jadi jangan berharap banyak
ya Bun.
Foto bayi yang gembira terlihat
sangat indah, tapi kadang bagus juga bila Anda menangkap mood bayi lainnya. Foto
bayi yang terlihat serius, galak, atau marah bisa membuat album foto keluarga
jadi lebih menarik sekaligus sebagai pengingat tentang seperti apa bayi Anda
dulunya.
13. Baca buku panduan kamera
Banyak sekali orang yang mengatur
kamera di setting otomatis, padahal kamera memiliki feature yang bisa
meningkatkna kualitas foto. Bila Anda sering menggunakan kamera, baca panduan
manualnya. Mengenal fungsi kamera berarti Anda akan mendapat hasil terbaik
darinya.
14. Kapan berhenti memotret
Ketika Anda terus memotret, kadang
sulit mengetahui kapan harus istirahat. Kenali tanda kalau anak sudah cukup
banyak difoto. Misalnya ia mulai rewel atau menolak menatap mata Anda. Kadang
Anda bisa melakukan hal berbeda, misalnya membawa mainan baru untuk
dimainkannya. Tapi bila ia sudah merasa bosan untuk difoto, jangan teruskan
memotret. Karena kalau Anda terus memotret, anak akan menganggap kamera adalah
hal yang menyebalkan.
15. Jangan lewatkan tumbuh-kembang anak
Meski menangkap momen harian bisa
menghasilkan foto yang indah, Anda mungkin perlu menggunakan pendekatan berbeda
untuk tumbuh-kembang anak. Bidikan kamera yang lebih formal jadi cara bagus
merekam kemunculan gigi pertama bayi, hari pertama di sekolah, atau ulang tahun
pertamanya. Di beberapa tahun berikutnya Anda bisa menjejerkan foto-foto ini,
dan mengingat kembali bagaimana si kecil berubah.
16. Tidak memotret terlalu sering
Satu hal yang perlu diingat Bun, menurut para ahli, memotret anak terlalu
sering bukan hal yang baik. Anak bisa merasa kalau ia adalah pusat perhatian
dan membuatnya merasa sangat penting yang berlebihan. Beberapa batita mengambil
handphone sendiri dan ber-selfie, sedang anak lain mengarahkan orangtua untuk
memotret.
Selamat
mengabadikan saat-saat pentingnya si kecil yaa Bunda..
No comments:
Post a Comment