MAINAN ANAK CERDAS

Anak FUN, Bunda Kaya Informasi

LightBlog

Breaking

Friday, March 10, 2017

Gejala Sakit Maag Pada Anak

Gejala Sakit Maag Pada Anak
Sakit maag biasanya terjadi pada orang dewasa, atau paling tidak gejalanya akan mulai dirasakan oleh para remaja, tapi bagaimana dengan gejala sakit maag pada anak? Ada juga beberapa kasus di mana anak-anak juga sudah mulai mengalami gejala sakit maag yang sebetulnya tidaklah jauh beda dengan gejala sakit perut yang dialami pada umumnya. Berikut ini adalah beberapa gejala sakit maag yang akan dirasakan oleh sang buah hati yang perlu Ayah dan bunda ketahui serta waspadai.

  1. Tidak Mau Makan
Bila si kecil biasanya memiliki nafsu makan yang besar lalu kemudian tiba-tiba enggan untuk makan padahal Ayah dan bunda sudah menyiapkan makanan kesukaannya, Ayah dan bunda patut mencurigai kondisinya saat itu. Entah itu bayi, balita atau anak-anak yang sudah agak besar, mereka akan menolak makan meski mereka merasa lapar. Di luar makanan utama, mereka biasanya akan meminta makanan yang ringan selama beberapa hari dan Ayah dan bunda perlu memeriksakannya ke dokter agar jika memang benar sakit maag, kondisi ini bisa ditangani lebih dini sebelum anak mengalami bahaya maag kronis.
  1. Sakit di Sekitar Ulu Hati
Layaknya gejala yang timbul pada orang dewasa, gejala sakit maag yang dialami anak juga bisa dirasakan pada bagian ulu hatinya yang terasa nyeri dan ia pun akan merasa kembung. Namun, tentu hanya anak-anak yang usianya sudah 5 tahun ke atas yang dapat memberi tahu Ayah dan bunda tentang apa yang ia rasakan, sementara anak di bawah 5 tahun belum dapat mengutarakannya secara jelas. Orang tua di sini perlu dengan jeli melihat gejala yang terjadi pada anak balita.
Pada umumnya, untuk anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun mungkin akan menangis atau seperti gejala yang disebutkan sebelumnya. Jika ia merengek dan bahkan mengeluh ada yang sakit di bagian perutnya bahkan disertai dengan berkurangnya nafsu makan, Ayah dan bunda patut curiga dan membawanya ke dokter segera. Hal ini bisa jadi gejala sakit maag, tapi bisa juga hanya menderita sakit perut biasa tanpa ada kelainan serius. Tetapi tidak ada salahnya untuk memeriksakan secara dini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
  1. Perut Kembung dan Sering Kentut
Terkadang orang tua tidak terlalu memerhatikan apa yang dilakukan oleh sang buah hati, bahkan ketika ia sedang tidak enak badan dan sering kentut. Sering kentut bisa jadi menjadi tanda bahwa anak tengah masuk angin, tapi lihat juga tanda-tanda lainnya. Perhatikan dan kalau perlu tanyakan juga apakah ia merasakan nyeri atau sakit di bagian perut atas. Sering kentut dapat menjadi tanda adanya kondisi perut kembung dan hal ini dapat dikaitkan dengan sakit maag.
  1. BAB Tidak Lancar
Ayah dan bunda perlu mulai khawatir ketika anak yang tadinya lancar buang air besar kemudian menjadi tidak lancar dan bahkan sulit BAB; ingat bahwa ada bahaya tidak lancar buang air besar yang perlu diwaspadai. Cari tahu apakah anak Ayah dan bunda merasakan adanya rasa sakit di bagian ulu hati (perut bagian atas) dan juga bagian rongga dada. Sulit BAB kemungkinan juga bisa dikarenakan nafsu makannya yang berkurang sehingga perut kurang terisi sehingga tak ada yang ingin dikeluarkan. Dengan adanya beberapa tanda lainnya, temui dokter untuk mengetahui kepastian apakah si kecil memang sakit maag.
  1. Lemah
Anak Ayah dan bunda biasanya aktif dan suka bermain tapi akhir-akhir ini ia menjadi mudah lemah dan tidak berkeinginan untuk bermain atau cepat lelah? Anak yang berkurang nafsu makannya bisa menjadi lemah sehingga dalam aktivitas apapun yang ia lakukan, si kecil akan cepat lelah karena kurangnya energi yang didapat dari makanan.
  1. Berat Badan Turun
Jika sudah tidak nafsu makan, lalu juga selalu terlihat dan terasa lemah ditambah dengan penurunan berat badan selama beberapa hari, Ayah dan bunda perlu segera memeriksakan anak Ayah dan bunda. Apabila benar anak Ayah dan bunda sakit maag, maka membiarkannya justru akan membuat lambungnya semakin parah. Dalam waktu 2 hari saja jika si kecil tak mau makan dan terlihat lemah disertai tanda-tanda lainnya, bisa dipastikan ia menderita penyakit lambung.
  1. Mual dan Muntah
Seperti yang kebanyakan terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalami mual lebih dulu yang kemudian juga disertai dengan kondisi muntah-muntah setelah pada perutnya terasa nyeri dan kembung. Ayah dan bunda perlu makin waspada dan bertindak cepat ketika muntahannya disertai dengan darah yang tampaknya hampir seperti kopi. Hal ini menayah dan bundakan bahwa darah tersebut sudah terkena asam lambung diakibatkan lambung yang terluka. Jika sampai kondisi seperti ini dialami anak Ayah dan bunda, tentu tak perlu berpikir 2 kali untuk ke dokter supaya cepat mendapat diagnosis yang tepat.
  1. Perdarahan pada Saluran Pencernaan
Pada kondisi yang lebih serius, anak Ayah dan bunda kemungkinan akan mengalami yang namanya perdarahan terutama di saluran pencernaannya sehingga sewaktu muntah akan keluar darah. Namun tak hanya itu, kemungkinan saat buang air pun fesesnya disertai darah dikarenakan adanya usus yang bocor diakibatkan luka di bagian lambung. Ini bisa juga terjadi pada bayi yang sedang menderita sakit keras.
  1. Punggung Terasa Pegal
Bagi anak-anak yang usianya sekitar 5-6 tahun ke atas, hal ini kemungkinan akan dirasakan oleh mereka di mana punggung akan terasa tak nyaman karena pegal-pegal. Kondisi seperti ini akan dialami selama beberapa hari atau bahkan bisa lebih panjang seperti beberapa minggu. Orang tua perlu memerhatikan apakah buah hatinya mengalami hal seperti ini atau tidak; gejala akan terjadi sekitar 2 sampai 3 jam sehabis makan atau bahkan akan dialami di tengah malam saat perut si kecil kosong.
Gejala sakit maag antara anak-anak dan orang dewasa agak sedikit berbeda dan diketahui bahwa anak yang sakit maag akan ditandai dengan keluhan sakit perut di area pusar yang akan menjadi makin parah ketika sang buah hati makan. Bagi anak yang usianya di atas 6 tahun, gejala sakit maag tidak jauh beda dari yang orang dewasa alami, termasuk rasa sakit di bagian ulu hati dan bukan lagi di area pusar. Usia anak sekolah dan prasekolah juga bisa mengalami muntah berulang kali jika benar menderita sakit maag.



Cara Mendiagnosis Gejala Sakit Maag pada Anak
Walau gejala yang tampak bisa menjadi sangat jelas bahwa anak menderita sakit maag, lebih baik para orang tua tetap membawanya ke dokter untuk diperiksa. Mendapatkan diagnosis dari dokter akan memberikan kejelasan dari gejala yang dialami oleh si kecil sehingga penanganan yang diberikan pun akan tepat. Berikut ini adalah beberapa metode diagnosis yang dokter biasa pakai :
  1. Tes H. Pylori
Metode pemeriksaan satu ini cukup sederhana dan tes ini sangat berguna dalam membantu mendeteksi adanya kuman H. Pylori. Jika memang hasil tes positif, maka pemeriksaan lanjutan diperlukan oleh anak Ayah dan bunda. Pemeriksaan ini dilakukan agar dapat diketahui ada tidaknya bakteri helicobacter pylori pada bagian lambung si kecil.
  1. Endoskopi
Jika tes sebelumnya atau H. Pylori hasilnya dinyatakan positif, maka tes endoskopi atau peneropongan lambung perlu ditempuh terlepas dari adanya efek samping endoskopi. Pemeriksaan metode ini akan dianjurkan terutama jika anak Ayah dan bunda memang dicurigai memiliki kelainan pada lambungnya. Apabila benar-benar ditemukan H. Pylori di dalam tubuhnya, tentu terapi harus dilakukan. Karena terkadang kuman di lambunglah yang menyebabkan anak mengalami gejala mirip seperti yang disebutkan di atas.
  1. Biopsi
Metode pemeriksaan atau diagnosis lainnya yang perlu dilakukan setelah endoskopi selesai adalah biopsi jika memang diperlukan. Hal ini dibutuhkan terutama kalau memang ditemukan adanya infeksi kuman di dalam lambung atau pencernaan anak Ayah dan bunda. Dengan metode pemeriksaan ini, kuman yang berkembang biak di dalam lambung akan terdeteksi dan akhirnya anak Ayah dan bunda akan mendapatkan pengobatan yang semestinya.
  1. Skrining dan Uji Urea Napas
Uji urea napas pada proses skrining adalah yang dianggap paling baik karena hasilnya termasuk akurat meski terbilang sederhana. Pada metode pemeriksaan ini, anak perlu meminum beberapa urea yang telah ditandai; urea tersebut dimetabolisme oleh H. Pylori dan karbondioksidalah yang akan dikeluarkan nantinya. Dengan begini, kondisi anak akan dapat diketahui lebih detil apakah ia memang positif terinfeksi kuman atau tidak dari hasil yang dikeluarkan oleh tes ini.

Penyebab sakit maag pada anak sendiri ini tidak selalu karena pola makan yang tidak teratur, namun timbulnya sakit maag pada anak anak bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi helicobacter pylori yang masuk melalui makanan, stres pasca operasi, trauma efek samping obat, efek radioterapi, efek samping penyakit pencernaan seperti diare dan trauma sonde yaitu alat selang yang dimasukkan ke dalam tenggorokkan untuk mengirim makanan ke lambung. Kuman helicobacter pylori adalah kuman yang dapat menginfeksi lambung dan bagian usus lainnya pada anak balita tanpa menimbulkan gejala yang jelas dan sebagian besar anak balita yang menderita akibat kuman ini tidak memiliki gejala selama hidupnya. Penularan kuman ini memang belum dapat dipastikan. Faktor lingkungan yang padat dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah diduga menjadi penyebab timbulnya kuman helicobacter pylori. Orang tua atau ibu yang terinfeksi memiliki peranan penting dalam penularan kuman ini pada anaknya.

Maka dari itu, ayah dan bunda harus menjaga kebersihan leingkungan sekitar tempat tinggal agar keluarga terhindar dari segala jenis penyakit yang bisa saja mengancam kehidupan.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog

Featured Post

Pasir Kinetik Bandung, Mainan Anak Cerdas