Gejala Sakit Maag Pada Anak |
Sakit maag biasanya
terjadi pada orang dewasa, atau paling tidak gejalanya akan mulai dirasakan
oleh para remaja, tapi bagaimana dengan gejala sakit maag pada anak? Ada juga
beberapa kasus di mana anak-anak juga sudah mulai mengalami gejala sakit maag
yang sebetulnya tidaklah jauh beda dengan gejala sakit perut yang dialami pada
umumnya. Berikut ini adalah beberapa gejala sakit maag yang akan dirasakan oleh sang buah hati yang perlu Ayah dan
bunda ketahui serta waspadai.
- Tidak Mau Makan
Bila si kecil
biasanya memiliki nafsu makan yang besar lalu kemudian tiba-tiba enggan untuk
makan padahal Ayah dan bunda sudah menyiapkan makanan kesukaannya, Ayah dan
bunda patut mencurigai kondisinya saat itu. Entah itu bayi, balita atau
anak-anak yang sudah agak besar, mereka akan menolak makan meski mereka merasa
lapar. Di luar makanan utama, mereka biasanya akan meminta makanan yang ringan
selama beberapa hari dan Ayah dan bunda perlu memeriksakannya ke dokter agar
jika memang benar sakit maag, kondisi ini bisa ditangani lebih dini sebelum
anak mengalami bahaya maag kronis.
- Sakit di Sekitar Ulu Hati
Layaknya gejala yang
timbul pada orang dewasa, gejala sakit maag yang dialami anak juga bisa
dirasakan pada bagian ulu hatinya yang terasa nyeri dan ia pun akan merasa
kembung. Namun, tentu hanya anak-anak yang usianya sudah 5 tahun ke atas yang
dapat memberi tahu Ayah dan bunda tentang apa yang ia rasakan, sementara anak
di bawah 5 tahun belum dapat mengutarakannya secara jelas. Orang tua di sini
perlu dengan jeli melihat gejala yang terjadi pada anak balita.
Pada umumnya, untuk
anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun mungkin akan menangis atau seperti
gejala yang disebutkan sebelumnya. Jika ia merengek dan bahkan mengeluh ada
yang sakit di bagian perutnya bahkan disertai dengan berkurangnya nafsu makan, Ayah
dan bunda patut curiga dan membawanya ke dokter segera. Hal ini bisa jadi
gejala sakit maag, tapi bisa juga hanya menderita sakit perut biasa tanpa ada
kelainan serius. Tetapi tidak ada salahnya untuk memeriksakan secara dini agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
- Perut Kembung dan Sering Kentut
Terkadang orang tua
tidak terlalu memerhatikan apa yang dilakukan oleh sang buah hati, bahkan
ketika ia sedang tidak enak badan dan sering kentut. Sering kentut bisa jadi menjadi
tanda bahwa anak tengah masuk angin, tapi lihat juga tanda-tanda lainnya.
Perhatikan dan kalau perlu tanyakan juga apakah ia merasakan nyeri atau sakit
di bagian perut atas. Sering kentut dapat menjadi tanda adanya kondisi perut
kembung dan hal ini dapat dikaitkan dengan sakit maag.
- BAB Tidak Lancar
Ayah dan bunda perlu
mulai khawatir ketika anak yang tadinya lancar buang air besar kemudian menjadi
tidak lancar dan bahkan sulit BAB; ingat bahwa ada bahaya tidak lancar buang air besar yang perlu diwaspadai. Cari tahu
apakah anak Ayah dan bunda merasakan adanya rasa sakit di bagian ulu hati
(perut bagian atas) dan juga bagian rongga dada. Sulit BAB kemungkinan juga
bisa dikarenakan nafsu makannya yang berkurang sehingga perut kurang terisi
sehingga tak ada yang ingin dikeluarkan. Dengan adanya beberapa tanda lainnya,
temui dokter untuk mengetahui kepastian apakah si kecil memang sakit maag.
- Lemah
Anak Ayah dan bunda
biasanya aktif dan suka bermain tapi akhir-akhir ini ia menjadi mudah lemah dan
tidak berkeinginan untuk bermain atau cepat
lelah? Anak yang berkurang
nafsu makannya bisa menjadi lemah sehingga dalam aktivitas apapun yang ia
lakukan, si kecil akan cepat lelah karena kurangnya energi yang didapat dari
makanan.
- Berat Badan Turun
Jika sudah tidak
nafsu makan, lalu juga selalu terlihat dan terasa lemah ditambah dengan
penurunan berat badan selama beberapa hari, Ayah dan bunda perlu segera memeriksakan
anak Ayah dan bunda. Apabila benar anak Ayah dan bunda sakit maag, maka
membiarkannya justru akan membuat lambungnya semakin parah. Dalam waktu 2 hari
saja jika si kecil tak mau makan dan terlihat lemah disertai tanda-tanda
lainnya, bisa dipastikan ia menderita penyakit lambung.
- Mual dan Muntah
Seperti yang
kebanyakan terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalami mual lebih
dulu yang kemudian juga disertai dengan kondisi muntah-muntah setelah pada
perutnya terasa nyeri dan kembung. Ayah dan bunda perlu makin waspada dan
bertindak cepat ketika muntahannya disertai dengan darah yang tampaknya hampir
seperti kopi. Hal ini menayah dan bundakan bahwa darah tersebut sudah terkena asam
lambung diakibatkan lambung
yang terluka. Jika sampai kondisi seperti ini dialami anak Ayah dan bunda,
tentu tak perlu berpikir 2 kali untuk ke dokter supaya cepat mendapat diagnosis
yang tepat.
- Perdarahan pada Saluran Pencernaan
Pada kondisi yang
lebih serius, anak Ayah dan bunda kemungkinan akan mengalami yang namanya
perdarahan terutama di saluran pencernaannya sehingga sewaktu muntah akan
keluar darah. Namun tak hanya itu, kemungkinan saat buang air pun fesesnya
disertai darah dikarenakan adanya usus yang bocor diakibatkan luka di bagian
lambung. Ini bisa juga terjadi pada bayi yang sedang menderita sakit keras.
- Punggung Terasa Pegal
Bagi anak-anak yang
usianya sekitar 5-6 tahun ke atas, hal ini kemungkinan akan dirasakan oleh
mereka di mana punggung akan terasa tak nyaman karena pegal-pegal. Kondisi
seperti ini akan dialami selama beberapa hari atau bahkan bisa lebih panjang
seperti beberapa minggu. Orang tua perlu memerhatikan apakah buah hatinya
mengalami hal seperti ini atau tidak; gejala akan terjadi sekitar 2 sampai 3
jam sehabis makan atau bahkan akan dialami di tengah malam saat perut si kecil
kosong.
Gejala sakit maag
antara anak-anak dan orang dewasa agak sedikit berbeda dan diketahui bahwa anak
yang sakit maag akan ditandai dengan keluhan sakit perut di area pusar yang
akan menjadi makin parah ketika sang buah hati makan. Bagi anak yang usianya di
atas 6 tahun, gejala sakit maag tidak jauh beda dari yang orang dewasa alami,
termasuk rasa sakit di bagian ulu hati dan bukan lagi di area pusar. Usia anak sekolah
dan prasekolah juga bisa mengalami muntah berulang kali jika benar menderita
sakit maag.
Cara
Mendiagnosis Gejala Sakit Maag pada Anak
Walau gejala yang
tampak bisa menjadi sangat jelas bahwa anak menderita sakit maag, lebih baik
para orang tua tetap membawanya ke dokter untuk diperiksa. Mendapatkan
diagnosis dari dokter akan memberikan kejelasan dari gejala yang dialami oleh
si kecil sehingga penanganan yang diberikan pun akan tepat. Berikut ini adalah
beberapa metode diagnosis yang dokter biasa pakai :
- Tes H. Pylori
Metode pemeriksaan
satu ini cukup sederhana dan tes ini sangat berguna dalam membantu mendeteksi
adanya kuman H. Pylori. Jika memang hasil tes positif, maka pemeriksaan
lanjutan diperlukan oleh anak Ayah dan bunda. Pemeriksaan ini dilakukan agar
dapat diketahui ada tidaknya bakteri helicobacter pylori pada bagian lambung si
kecil.
- Endoskopi
Jika tes sebelumnya
atau H. Pylori hasilnya dinyatakan positif, maka tes endoskopi atau
peneropongan lambung perlu ditempuh terlepas dari adanya efek samping endoskopi. Pemeriksaan metode ini akan dianjurkan terutama jika anak Ayah
dan bunda memang dicurigai memiliki kelainan pada lambungnya. Apabila
benar-benar ditemukan H. Pylori di dalam tubuhnya, tentu terapi harus
dilakukan. Karena terkadang kuman di lambunglah yang menyebabkan anak mengalami
gejala mirip seperti yang disebutkan di atas.
- Biopsi
Metode pemeriksaan
atau diagnosis lainnya yang perlu dilakukan setelah endoskopi selesai adalah
biopsi jika memang diperlukan. Hal ini dibutuhkan terutama kalau memang
ditemukan adanya infeksi kuman di dalam lambung atau pencernaan anak Ayah dan
bunda. Dengan metode pemeriksaan ini, kuman yang berkembang biak di dalam
lambung akan terdeteksi dan akhirnya anak Ayah dan bunda akan mendapatkan
pengobatan yang semestinya.
- Skrining dan Uji Urea Napas
Uji urea napas pada
proses skrining adalah yang dianggap paling baik karena hasilnya termasuk
akurat meski terbilang sederhana. Pada metode pemeriksaan ini, anak perlu
meminum beberapa urea yang telah ditandai; urea tersebut dimetabolisme oleh H.
Pylori dan karbondioksidalah yang akan dikeluarkan nantinya. Dengan begini,
kondisi anak akan dapat diketahui lebih detil apakah ia memang positif
terinfeksi kuman atau tidak dari hasil yang dikeluarkan oleh tes ini.
Penyebab sakit maag
pada anak sendiri ini tidak selalu karena pola makan yang tidak teratur, namun timbulnya
sakit maag pada anak anak bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi
helicobacter pylori yang masuk melalui makanan, stres pasca operasi, trauma
efek samping obat, efek radioterapi, efek samping penyakit pencernaan seperti
diare dan trauma sonde yaitu alat selang yang dimasukkan ke dalam tenggorokkan
untuk mengirim makanan ke lambung. Kuman helicobacter pylori adalah kuman yang
dapat menginfeksi lambung dan bagian usus lainnya pada anak balita tanpa
menimbulkan gejala yang jelas dan sebagian besar anak balita yang menderita akibat
kuman ini tidak memiliki gejala selama hidupnya. Penularan kuman ini memang
belum dapat dipastikan. Faktor lingkungan yang padat dengan kondisi sosial
ekonomi yang rendah diduga menjadi penyebab timbulnya kuman helicobacter
pylori. Orang tua atau ibu yang terinfeksi memiliki peranan penting dalam
penularan kuman ini pada anaknya.
Maka dari itu, ayah
dan bunda harus menjaga kebersihan leingkungan sekitar tempat tinggal agar
keluarga terhindar dari segala jenis penyakit yang bisa saja mengancam
kehidupan.
No comments:
Post a Comment