JAUHKAN STRESS IBU
SINGLE PARENT
JAUHKAN STRESS IBU SINGLE PARENT |
Mengasuh dan membesarkan seorang anak
ibarat menjelajahi samudera luas, yang penuh dengan badai, gelombang besar, dan
kadang matahari tidak bersinar. Menjadi orangtua merupakan hal yang sulit
dijalani meski bersama pasangan, dan ketika Anda harus berlayar sendirian tanpa
pasangan, tingkat kesulitannya akan semakin meningkat. Tapi ada banyak single parent di berbagai tempat di
dunia yang berhasil dan menikmati proses membesarkan anak mereka seorang diri.
Memang menjadi orang tua tunggal bukan berarti Anda bisa lebih mudah
mengemudikan kapal “pengasuhan anak” melewati perairan yang tidak bersahabat.
Jika Bunda adalah seorang single parent, simak beberapa tips berikut yang akan
membantu Anda berhasil dan menikmati posisi sebagai orang tua tunggal bagi si
kecil.
1. Mencari banyak teman
Menjadi ibu atau ayah yang sendirian
di taman bermain yang penuh dengan keluarga dan pasangan saat weekend masih
lebih baik, dan waktu akan terasa berlalu lebih cepat dibanding jika Anda hanya
berada di dalam rumah setiap hari bersama dengan bayi yang seolah tak
henti-hentinya menangis. Mencari
orang dengan kondisi yang sama dapat memudahkan hidup Anda. Tidak harus
sama-sama seorang single parent. Contohnya, ada seorang ibu yang menjadi single
parent bercerita, suami sahabatnya sering bekerja hingga larut malam, jadi
kedua ibu yang sama-sama memiliki bayi ini memutuskan untuk berkumpul saat
makan malam. Memang kadang kedua bayi tetap rewel dan menangis tapi
setidaknya kondisi ini dijalani tidak sendirian.
Jika Anda kesulitan mencari teman,
cobalah bergabung dengan komunitas “single parent.” Kunjungi website, akun facebook, atau jaringan sosial lainnya untuk mencari tahu
keberadaan single parent di
area Anda. Jika tidak menemukannya, Anda bisa mulai membuat komunitas
sendiri.
2. Merawat diri sendiri
Merawat diri di awal masa menjadi
orang tua bukan sekedar dengan melakukan perawatan tubuh dengan pergi ke salon
kecantikan, tapi hal ini lebih kepada memperhatikan kebutuhan mendasar Anda.
Kadang apa yang Anda butuhkan begitu mudah diabaikan, terutama jika tidak ada
pasangan yang mengingatkan Anda. Anda
harus memastikan kalau tubuh Anda mendapat asupan makanan yang cukup. Juga
perlu perhatikan kualitas dan kuantitas tidur yang Anda peroleh. Punya waktu
tidur yang cukup bisa berarti melupakan sejenak semua tugas di rumah. Rumah
Anda pasti akan sangat berantakan, tapi Anda harus merelakannya demi kebutuhan
Anda yang sangat mendasar ini.
Jangan lupakan olahraga untuk menjaga
kesehatan. Anda bisa melakukannya dengan cara yang sederhana. Daripada
menggunakan kendaraan, akan lebih baik Anda menggunakan kereta bayi dan
berjalan kaki menuju tempat tujuan yang tidak terlalu jauh.
3. Membangun komunitas
Komunitas yang kuat bisa memberi
dukungan emosional dan menciptakan rasa memiliki. Ini merupakan hal penting
bagi para orang tua tunggal yang seringkali merasa terisolasi. Tapi Anda jangan
hanya fokus mencari komunitas single parent. Lebih banyak variasi komunitas
Anda, tentu akan semakin baik. Memiliki lingkar sosial yang berbeda-beda
menjadi sangat penting. Memang sulit untuk
membangun sebuah komunitas jika Anda adalah individu yang introvert. Tapi Anda harus memaksa diri untuk masuk ke situasi
sosial. Misalnya, bergabunglah dengan orang-orang di tempat ibadah Anda,
seperti mengikuti pengajian di masjid atau ikut ibadah ibu-ibu di gereja. Ingat
loh Bunda, bertemu banyak orang akan semakin mudah jika Anda banyak berlatih
melakukannya. Anda tidak akan menjadi pemalu lagi. Mungkin awalnya Anda sungkan
untuk mengatakan pada orang lain bahwa Anda adalah single parent, tapi Anda
harus bisa mengatasinya.
4. Menerima bantuan
Bagi sebagian orang, hal ini lebih
mudah dikatakan daripada dijalani. Kadang Anda merasa tidak perlu berlebihan
karena Anda memilih untuk menjadi orang tua tunggal. Tapi perlu diingat bahwa
hal ini tidak membuat perubahan fakta bahwa Anda juga membutuhkan bantuan. Ada seorang ibu yang juga orangtua tunggal bagi bayi
kecilnya bercerita, ia merasa senang sekali ketika orang tuanya berkunjung di
minggu-minggu awal kelahiran si kecil, waktu di mana ia sangat kurang waktu
tidur. Ia bisa meminta orang tuanya membantu menyelesaikan banyak pekerjaan
rumah. Bisa dilihat, ternyata kehadiran si kecil menciptakan komunikasi yang
lebih baik dengan orang tuanya. Hubungan orang tua dan Anda bisa menjadi
semakin dekat.
5. Mengantisipasi situasi darurat
Mungkin ada suatu waktu di tengah
malam batita Anda mengalami demam, dan Anda kehabisan persediaan ibuprofen di rumah. Atau Anda sendiri yang sakit, sampai Anda
tidak bisa menjaga si kecil. Tanpa orang dewasa lain di rumah, apa yang bisa
Anda lakukan? Sangatlah penting untuk
siap mengantisipasi situasi semacam ini. Cari tahu apakah ada jasa pengasuhan
bayi darurat di area Anda. Mungkin pelayanan ini membutuhkan biaya yang mahal,
tapi mereka bisa memberikan bantuan dalam waktu yang cepat. Selain itu, buat
daftar nama dan nomor telepon teman atau anggota keluarga yang bisa Anda
hubungi. Ada seorang ibu bercerita, suatu hari di jam 4 pagi ia jatuh
sakit hingga tak bisa menyusui bayinya. Untungnya, ia mengenal seorang teman
yang ia tahu suka jogging di
pagi hari. Ia langsung menelepon sang teman dan temannya langsung datang untuk
memberi bantuan.
6. Jauhkan rasa iri
Kadang ibu yang menjadi orang tua
tunggal merasa iri dengan teman-temannya yang memiliki suami yang baik dan mau
membantu, laki-laki yang mau bersama mereka. Tapi ini tidak berarti semua akan
baik-baik saja ketika Anda memiliki pasangan. Pada kenyataannya semua orang
memiliki masalah, termasuk orang yang memiliki pasangan. Setelah beberapa
tahun Anda akan menyadari bahwa menjadi single parent juga ada keuntungannya,
misalnya Anda hanya cukup memikirkan kebutuhan si kecil. Rasa iri yang konstan
bisa mengarah pada kebencian dan amarah, yang akhirnya dapat menguras energi
Anda. Lebih baik fokus saja pada hal-hal indah dalam hidup Anda yang perlu Anda
syukuri, termasuk memiliki teman yang memiliki pasangan.
7. Kreatif dalam mengasuh anak
Ingat Bun, Anda harus lebih fokus pada pengasuhan anak dibanding urusan
rumah. Anda bisa mempekerjakan pembantu untuk meng-handle pekerjaan rumah. Ide
bagus lainnya adalah dengan bertukar giliran menjaga anak dengan keluarga lain.
Teman Anda bisa membantu mengawasi bayi Anda ketika Anda berbelanja kebutuhan
keseharian. Kemudian Anda mendapat giliran untuk mengawasi bayi ketika teman
Anda dan suaminya keluar untuk makan malam bersama. Dengan begitu Anda berdua
bisa mendapat jeda sebentar dari pengasuhan anak dan juga memberi selingan bagi
bayi Anda.
Para ibu single parent lain melakukan inovasi yang tidak kalah kreatif.
Misalnya, ibu muda yang juga seorang guru, membagi tugasnya dengan guru lain
yang juga ibu baru. Ketika guru yang satu sedang bekerja, guru yang lain
mengawasi kedua bayi. Hal ini memungkinkan kedua ibu untuk tetap bekerja, tetap
mengawasi anak, dan punya lebih banyak waktu bersama anak-anak mereka.
No comments:
Post a Comment