AMAN BERMAIN DI
PLAYGROUND
AMAN BERMAIN DI PLAYGROUND |
Si kecil memang selalu ingin menguji kekuatan dan kemandiriannya dengan berlari,
memanjat, dan melompat. Sehingga taman bermain jadi tempat yang tepat untuk
aktivitas ini, tapi kadang mainan di playground yang tidak dijaga dengan baik
bisa menimbulkan bahaya. Di tahun 2012, lebih dari 200.000 anak dirawat di
rumah sakit karena cedera akibat mainan di tempat bermain. Karena itu.. Selalu
periksa arena bermain lebih dulu ya Bun sebelum membiarkan anak bermain. Simak
nihh tips menjaga keamanan anak saat bermain di Playground.
Arena
Bermain Sesuai Usia Anak
Cari area bermain dengan pemisah untuk anak beda usia. Secara umum, jenis
permainan di area bermain disesuaikan untuk tiga kelompok usia:
1. Area
bermain toddler cocok untuk anak mulai dari usia 6 hingga 23 bulan. Biasanya
ada tempat untuk anak merangkak, berdiri, berjalan, dan bereksplorasi. Jenis
permainan untuk kelompok ini berupa struktur untuk memanjat dengan tinggi
kurang dari 32 inci, jalan yang landai, tangga, perosotan pendek dan ayunan
dengan dudukan yang aman.
2. Area
bermain untuk prasekolah ditujukan untuk anak usia 2 hingga 5 tahun, berupa
komedi putar, perosotan spiral dengan satu putaran 360 derajat, kursi goyang
pegas, tangga, ayunan dengan sabuk dan dudukan yang aman, serta ayunan ban
berputar.
3. Area
bermain usia sekolah cocok untuk anak usia lebih dari 5 hingga 12 tahun. Bisa
berupa busur panjat, jungkat-jangkit, ayunan dengan sabuk, ayunan ban berputar,
tambang meluncur vertikal, tangga, dan komedi putar. Perosotan spiral dengan
lebih dari satu putaran 360 derajat sangat menyenangkan bagi anak di kelompok
usia ini.
Keamanan
Anak Di Area Bermain
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan demi keamanan si kecil di area
bermain:
Awasi anak. Pengawasan baik oleh Anda atau orang dewasa lain jadi yang terpenting saat anak berada di area bermain. Memang Anda tidak bisa selalu bersama anak ketika ia bermain, terutama selama atau setelah sekolah, tapi Anda bisa pastikan ia diawasi orang dewasa lain.
Awasi anak. Pengawasan baik oleh Anda atau orang dewasa lain jadi yang terpenting saat anak berada di area bermain. Memang Anda tidak bisa selalu bersama anak ketika ia bermain, terutama selama atau setelah sekolah, tapi Anda bisa pastikan ia diawasi orang dewasa lain.
Pakaikan pakaian
yang pas tapi nyaman, tanpa tali atau material menggantung. Ikatan
yang longgar atau benang menjuntai bisa tersangkut pada mainan dan menyebabkan bahaya
tercekik.
Ajarkan anak
untuk menggunakan peralatan mainan dengan aman. Misalnya
bila anak tidak tahu cara keluar dari perosotan ketika sudah berada di bawah.
Awasi anak ketika ia meluncur ke bawah dan bantu ketika ia bangun.
Hindari area
bermain yang terlalu ramai. Lebih mudah mengawasi anak di
lingkungan yang tenang dibanding yang ramai.
Waspadai
ujung, sudut, atau pinggir peralatan mainan yang tajam yang bisa
melukai kulit. Semua sudut harus berbentuk bundar
dan pinggir logam harus memiliki penutup. Tidak boleh ada ujung baut yang
menonjol. Bagian kayu harus mulus dan bebas serpihan.
Permukaan
logam, plastik, dan karet bisa terasa panas hingga membakar kulit bila langsung
terkena sinar matahari. Sentuh semua mainan di
playground untuk memastikan kondisinya sebelum membiarkan anak bermain.
Awasi lubang yang
cukup besar yang bisa menjebak anak. Seperti pagar misalnya, jarak
antara tiang pelindung harus cukup besar agar jika ada anak yang penasaran
memasukkan kepala ke celah-celah tiang, mereka tidak akan terjepit. Celah antar
tiang harus cukup jauh atau benar-benar rapat.
Kabel atau
tali yang bisa membuat anak tersandung harus dicat dengan warna cerah agar
terlihat. Pastikan tidak ada batu besar dan tajam atau
pohon yang akarnya menonjol di area bermain.
Tangga
dan semua permainan di playground harus tertanam kuat ke tanah.
Jatuh ke
tanah yang keras dari ketinggian berapapun bisa menyebabkan patah tulang atau
cedera kepala. Pastikan permukaan memiliki bantalan berupa
material setebal 12 inci seperti pasir, matras karet, atau serutan kayu.
Tahukah Bunda.. Ada beberapa jenis permainan yang lebih beresiko menyebabkan cedera lho Bun, diantaranya:
1. Trampolin.
2. Ayunan
untuk lebih dari satu orang atau terbuat dari logam berat.
3. Tiang
tinggi dengan tambang yang menempel untuk anak berayun memutar.
4. Tambang
untuk memanjat atau berayun yang tidak aman ujungnya.
Anak kecil dan yang lebih besar tidak selalu bisa mengukur jarak dan tidak bisa mengantisipasi situasi berbahaya sehingga penting bagi orang dewasa untuk ada di sana dan mengawasi. Pastikan tempat bermain memudahkan orang dewasa melihat jelas anak ketika memainkan semua permainan. Selain supervisi orang dewasa dan keamanan alat bermain, anak juga perlu diajarkan:
1. Jangan
mendorong atau bermain kasar ketika berada di perosotan, jungkat-jungkit,
ayunan, dan perlengkapan lain.
2. Gunakan
mainan di playground dengan tepat, menaiki perosotan dengan kaki lebih dulu,
tidak memanjat di luar pengaman, tidak berdiri di ayunan, dan sebagainya.
3. Selalu
periksa untuk memastikan tidak ada anak lain ketika anak memainkan perosotan
dan mendarat dengan kedua kaki dengan lutut sedikit ditekuk.
4. Letakkan
sepeda dan tas punggung jauh dari perlengkapan dan area bermain agar tidak ada
yang tersandung.
5. Selalu
kenakan helm ketika naik sepeda, tapi lepas ketika menggunakan mainan di
playground.
6. Jangan
gunakan alat bermain yang basah karena kelembaban membuat permukaan licin.
7. Gunakan
tabir surya ketika bermain di luar meski hari mendung untuk melindungi kulit
dari sinar matahari.
Tips Aman
Main Ayunan di Taman Bermain
Tahukah Bunda, ayunan sering jadi sumber cedera pada anak di taman bermain
lho. Tapi pencegahan berikut bisa membantu anak aman menggunakan mainan
tersebut:
1. Ayunan
terbuat dari material lembut seperti karet atau plastik, bukan kayu atau logam.
2. Anak
harus selalu duduk di ayunan bukan berdiri atau berlutut. Anak harus memegang
erat pegangan ayunan dengan kedua tangan ketika berayun. Dan saat mereka sudah
mau turun dari ayunan, Anda harus pastikan kalau ayunan sudah berhenti
sepenuhnya sebelum anak berdiri dari ayunan.
3. Anak
harus menjaga jarak aman dari anak lain di ayunan, tidak berlari atau berjalan
di depan atau belakang ayunan yang bergerak.
4. Ayunan
dibuat hanya untuk satu orang. Jadi jangan sampai ada dua orang anak naik di
satu tempat duduk ayunan secara bersamaan.
Tips Aman
Main Jungkat-Jungkit di Taman Bermain
Jungkat-jungkit membutuhkan kerjasama anak. Biasanya jungkat-jungkit tidak
dianjurkan untuk anak usia prasekolah kecuali ada alat pegas untuk mencegah
anak kontak dengan tanah.
1. Dudukan jungkat-jungkit sama seperti ayunan, untuk satu anak saja. Anak yang terlalu ringan harus mencari teman lain yang beratnya sama untuk bermain, bukan meminta anak lain duduk di tempat duduknya.
1. Dudukan jungkat-jungkit sama seperti ayunan, untuk satu anak saja. Anak yang terlalu ringan harus mencari teman lain yang beratnya sama untuk bermain, bukan meminta anak lain duduk di tempat duduknya.
2. Anak
harus selalu saling menghadap, bukan membelakangi.
3. Ajarkan
anak untuk berpegang erat ketika berada di jungkat-jangkit, tidak menyentuh
tanah atau mendorong dengan tangan, dan kaki ada di samping, jauh dari bagian
bawah jungkat-jungkit.
4. Anak
menjauh dari jungkat-jungkit yang digunakan. Tidak boleh berdiri di bawah
jungkat-jungkit yang ada di posisi naik, berdiri di tengah atau memanjat ketika
sedang bergerak.
5. Satu lagi Bun, orangtua tidak boleh menempatkan alat panjat plastik di
dalam ruangan. Karpet tidak bisa melindungi anak saat ia jatuh. Tangga plastik
ini biasanya ditujukan untuk penggunaan luar ruangan pada permukaan yang aman.
Lakukan pengawasan dengan baik yaa Bunda.. dengan memastikan anak
menggunakan peralatan yang tepat sehingga anak bisa terhindar dari cedera. Atau
jika terjadi cedera, Bunda bisa langsung memberikan pertolongan pertama pada
anak.
No comments:
Post a Comment