Mengenalkan Agama Pada Anak
|
Anak-anak
usia sekolah bisa dibilang belum siap untuk segala bentuk diskusi yang
berkaitan dengan ketuhanan. Tapi itu bukan berarti mereka belum mulai berpikir
tentang beberapa pertanyaan besar seperti “Siapa yang menciptakan Tuhan?” atau
“Kemana kita akan pergi setelah mati?” Mereka juga sangat tertarik pada proses
segala sesuatu diciptakan. Karena
pada usia ini adalah usia yang tepat untuk
membangun sisi spiritual anak, maka berikanlah pondasi spiritual yang kuat
sehingga akan memberinya panduan dalam menjalani kehidupan di masa datang.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk membangun spiritual
anak:
Jelaskan Agama yang Bunda
Anut
Jelaskan
agama yang Bunda yakini di hadapan anak. Hal ini perlu dilakukan untuk
mendukung penanaman nilai spiritual pada anak meskipun Bunda tidak secara aktif
bergabung dalam satu organisasi keagamaan. Bunda memang tidak perlu memiliki
jawaban untuk semua pertanyaan yang ia ajukan. Tetapi setidaknya Bunda dapat
memberi penjelasan saat ia bertanya, “Apakah Bunda percaya pada Tuhan?” atau
“Bunda kalo manusia mati lalu apa yang akan terjadi?”
Tidak
Perlu Merasa Tahu Semua Hal
Berikan
jawaban yang benar yaa Bunda. Jelaskan lebih rinci jika Bunda memiliki landasan
agama yang kuat. Jika belum, akui saja bahwa ada beberapa pertanyaan yang belum
dapat Bunda ketahui jawabannya.
Perkenalkan
Nilai Agama Sejak Dini
Perkenalkan
kegiatan keagamaan pada anak sejak ia masih kecil. Misalnya jika Bunda muslim Bunda
dapat melakukannya dengan mengajarkan sholat. Biarkan anak melihat kegiatan ini
sebagai bagian hidup yang natural. Biarkan ia terpengaruh secara positif oleh
kegiatan spiritual yang Bunda lakukan.
Bercerita
Tradisi
spiritual penuh dengan cerita untuk menjelaskan semuanya mulai dari bagaimana
dunia ini diciptakan hingga mengapa orang kadang berbuat tidak baik. Gunakan
buku sebagai sumber cerita. Bisa juga Bunda membacakan cerita berdasarkan
ilustarasi dari Al-kitab atau dari ayat dalam Al Qur’an. Buatlah cerita menjadi
sesederhana mungkin agar mudah untuk dipahami.
Kegiatan
Harian untuk Mengajarkan Nilai Agama
Tidak
perlu melakukan kegiatan berskala besar untuk menerapkan ide yang besar. Bunda
dapat menunjukkan agama sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dengan
mempraktekkannya pada ucapan dan perilaku.
Cara
yang Menyenangkan
Agama
tidak selalu bersifat serius. Bunda bisa membuatnya menjadi menyenangkan. Ajak si
kecil menggambar imajinasinya tentang surga. Atau minta ia menulis cerita
tentang penciptaan dunia. Bersama-sama, mainkan drama atau opera boneka
berdasarkan kreasi cerita dengan tema yang Bunda pilih. Cara menyenangkan
lainnya adalah dengan bernyanyi bersama sang buah hati. Jika Bunda tak familiar
dengan syair pada lagu-lagu religi, banyak sekali kaset atau CD yang
tersedia di pasaran. Bunda bisa menggunakannya untuk bernyanyi bersamanya.
Mengajarkan Berdoa
Beri
pemahaman bahwa berdoa bukanlah aktifitas yang hanya dilakukan saat ia
membutuhkan bantuan. Berdoa adalah cara untuk berkomunikasi dengan yang Maha
Kuasa kapan saja dan dimanapun. Ajarkan anak mengucapkan doa untuk beberapa
kesempatan yang berbeda. Misalnya saat melihat sesuatu yang indah, saat bangun
tidur, atau menjelang waktu tidur.
Membangun
Tradisi Keluarga
Kepercayaan
dapat menghubungkan kita dengan orang lain dan juga masa lalu. Jika Bunda
membesarkan anak dengan keyakinan yang sama seperti saat Bunda dibesarkan,
pastikan si kecil mengetahui bahwa riwayat keluarganya juga memiliki
kepercayaan yang sama dengannya.
Ikuti Keinginannya
Biarkan
ia mengajukan pertanyaan yang ada di kepalanya. Beri ia kesempatan untuk
mendiskusikan pendapatnya tentang siapa Tuhan, seperti apa surga, atau apa yang
akan terjadi setelah kematian. Jika sang buah hati bertanya dimana Tuhan
tinggal atau apakah Tuhan itu ada, mulai jawaban Bunda dengan menanyakan
pendapatnya. Jika Bunda mendengarkan pendapatnya, mungkin Bunda akan mendapati
sesuatu yang tak terpikirkan sebelumnya.
Mengikuti Organisasi
Keagamaan
Secara teratur menghadiri acara sosial di tempat ibadah akan membuat
anak memiliki rasa berkelompok. Ia tumbuh menjadi lebih nyaman dengan ritual
agama Bunda dan melihat tempat ibadah sebagai tempat yang aman dan nyaman.
Melakukan ritual keagamaan membuat anak menghargai nilai-nilai agama. Di gereja
atau di masjid tersedia kegiatan untuk memperkenalkan anak pada agama dengan
cara yang mudah dipahami dan juga mengasyikkan.
No comments:
Post a Comment