Pentingnya Waktu Bermain Anak |
Tahukah bunda?? Bermain sangat penting untuk pertumbuhan dan semua aspek
perkembangan anak. Bermain menjadi cara anak belajar tentang tubuhnya dan dunia
luar, dan anak menggunakan 5 panca indra saat melakukannya, terutama di tahun
pertama. Bermain adalah tugas
utama anak dan bereksplorasi menjadi inti dari
bermain. Ketika anak mulai aktif bergerak
di usia batita, permainan yang ia lakukan menjadi lebih imajinatif dan
kompleks. Melalui bermain ia berlatih banyak keterampilan seperti kemandirian,
kreativitas, rasa ingin tahu dan memecahkan masalah. Bermain juga menjadi
tempat mengeksplorasi perasaan, nilai dan keterampilan perkembangan sosial.
Jauh sebelum anak Anda merasa nyaman berbagi mainan dengan saudara kandungnya,
ia akan lebih dulu menawarkannya pada bonekanya.
Jenis permainan yang baik bergantung pada tingkat perkembangan anak. Karena
bermain adalah alat anak untuk belajar tentang dunia, keterampilan yang sedang
ia miliki saat ini menjadi petunjuk untuk memilih aktivitas yang tepat.
Misalnya, jika anak usia 3 bulan Anda sedang belajar memegang benda, biarkan ia
bermain dengan mainan bertekstur lembut berukuran besar. Jika pada usia 12
bulan ia mulai mengeksplorasi sebab dan akibat, mainkan petak-umpet dalam versi
yang lebih sederhana. Berikut ini beberapa panduan jenis permainan yang
disukai anak di tingkat usia yang berbeda:
Permainan Objek
Menyentuh,
menggoyang, memasukkan ke mulut, melempar, mendorong, dan bereksperimen dengan
benda menjadi hal menyenangkan bagi anak usia 4 hingga 10 bulan.
Permainan Sosial
Permainan Sosial
Berinteraksi
dengan Anda dan orang lain menjadi hal penting di sepanjang tahun pertama anak.
Bayi suka tersenyum, melihat, dan tertawa. Anak yang usianya lebih besar akan
menikmati permainan seperti cilukba.
Permainan Fungsional
Dan Representasional
Berpura-pura
menggunakan objek familiar dengan cara yang sesuai, misalnya mendorong mainan
pemotong rumput di atas rumput atau menelpon nenek dengan sisir, sangat sesuai
untuk anak usia 12 hingga 21 bulan karena imajinasi mereka mulai berkembang.
Bermain Peran
Di
usia sekitar 30 sampai 36 bulan anak Anda mulai senang berakting. Berperan
sebagai dokter, guru, atau ibu menjadi kesukaannya.
Permainan Simbolik
Jenis permainan ini biasanya disukai
anak usia 2 tahun, yakni dengan menciptakan sesuatu dari benda yang sudah ada,
misalnya anak Anda menjadikan kotak sepatu sebagai bus sekolah, dilengkapi
dengan suara atau berpura-pura makan donat dari cincin plastik.
Permainan fantasi bagi anak kecil menjadi cara untuk mencoba peran dan keterampilan sebagai orang dewasa. Penelitian menunjukkan melalui bermain anak belajar melihat perspektif yang berbeda, mereka belajar mengontrol diri dan kemampuan menunggu giliran. Anak yang bermain dengan aturan akan lebih berempati, kurang agresif, dan lebih kooperatif dengan anak lain serta orang dewasa lain.
Permainan fantasi bagi anak kecil menjadi cara untuk mencoba peran dan keterampilan sebagai orang dewasa. Penelitian menunjukkan melalui bermain anak belajar melihat perspektif yang berbeda, mereka belajar mengontrol diri dan kemampuan menunggu giliran. Anak yang bermain dengan aturan akan lebih berempati, kurang agresif, dan lebih kooperatif dengan anak lain serta orang dewasa lain.
Permainan yang dilakukan orang tua
dan anak sangat bermanfaat dan memiliki nilai lebih dibanding yang Anda kira.
Bermain membuat orang tua masuk ke dunia anak, untuk menjadi lebih dekat,
percaya diri, dan terikat. Bermain adalah bagaimana anak menunjukkan diri
mereka pada kita. Semakin dalam orang tua terjun dalam dunia anak, anak menjadi
semakin kooperatif ketika orang tua membawa mereka ke dunia sebenarnya. Bermain
bisa menjadi cara untuk mengetahui apa yang terjadi dalam kehidupan anak.
Dengan boneka, anak sering memainkan adegan dalam kehidupan mereka, menyelipkan
emosi dalam peristiwa keseharian mereka. Permainan interaktif bersama orang tua
membantu anak mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk bergaul
dengan sesama dan penting untuk perkembangan yang sehat. Ketika bermain bersama
anak, Anda tidak hanya terlibat dan terhubung dengan mereka tapi Anda juga
bertukar sinyal emosi, yang membantu anak mengatur mood dan perilaku, belajar
membaca sinyal sosial, dan belajar berkomunikasi. Semua kemampuan ini memberi
anak rasa aman.
Selamat merencanakan perainan dengan sang buah hati yaa Bunda.. Bukan
cuma anak, orang dewasa juga bisa menemukan asyiknya bermain kok, Bun. Asalkan..
Beri diri Anda kesempatan untuk mengakui kalau bermain bersama anak memang bisa
membosankan dan sulit untuk rileks saat bermain, tapi lihat momen ini sebagai
petualangan bersama anak.
No comments:
Post a Comment