MAINAN ANAK CERDAS

Anak FUN, Bunda Kaya Informasi

LightBlog

Breaking

Friday, March 10, 2017

Penyebab dan Cara Mengobati Bisul

Bisul merupakan penyakit kulit yang sering menyerang bayi hingga anak-anak. Jika sebagian ayah dan bunda mengira bahwa bisul muncul akibat kebanyakan mengkonsumsi kacang-kacangan atau telur, maka itu adalah pendapat yang keliru. Penyebab utamanya adalah pola hidup yang kurang bersih. Umumnya bisul mudah menyebar dan sulit dikendalikan apabila kita tidak bisa menjaga kebersihan. Namun sayangnya, masih banyak ayah dan bunda yang tidak memiliki pengetahuan tentang penyebab dan pengobatan bisul pada anak.

Dibanding kulit orang dewasa, kulit bayi masih memiliki perbedaan yang jelas. Pada bayi, karena kulitnya masih dalam tahap perkembangan dan penyempurnaan, fungsinya belum berlangsung dengan baik, sehingga rentan terhadap berbagai gangguan dari lingkungan. Fungsi kulit bayi yang masih dalam perkembangan ini, dan belum sempurnanya berbagai fungsi komponen-komponen penting pada kulit, membuat si kecil mudah sekali terserang organisme seperti virus, bakteri, dan jamur.
Belum sempurnanya fungsi kulit ini, membuat bayi mudah terserang infeksi mikroorganisme. Salah satunya, infeksi bakteri Stafilokokkus aureus, yang menyebabkan bisul. Bisul seringkali dimulai dari peradangan folikel (akar rambut) dan jaringan sekitarnya. Karena itu, pada bayi dan batita, bisul kerap timbul di kulit kepala. Sebab memang pembentukan folikel rambut di daerah ini belum sempurna dan keringat pun sering keluar dalam jumlah banyak. Namun bisul juga dapat timbul di bagian kulit mana saja, termasuk ketiak, leher, lipat paha, atau pantat.

Penyebab Bisul
Bisul, bisa disebabkan oleh tiga faktor, diantaranya faktor dari dalam tubuh anak sendiri, faktor lingkungan, dan faktor kebersihan tubuh. Faktor dari dalam tubuh anak misalnya alergi. Jika anak memiliki alergi, maka hal yang menyebabkan terjadinya alergi harus dihindari agar tidak timbul bisul pada tubuh si kecil. Sebenarnya, tak ada hubungan langsung antara bisul dengan alergi. Tetapi biasanya anak yang alergi lebih sering mengalami bisulan. Pasalnya, bila anak sedang mengalami alergi dengan keluhan gatal, anak terangsang untuk menggaruk. Akibat garukan, dapat terjadi kerusakan kulit/luka yang akhirnya dimasuki kuman lalu muncul bisul.
Faktor lingkungan seperti tempat tidur dan lokasi bermain anak harus dijaga kebersihan dan diupayakan agar tidak terlalu lembab. Teman-teman bermain anak juga harus diawasi. Jangan sampai anak melakukan kontak fisik dengan anak yang bisulan. Karena bakteri penyebab bisul bisa menempel pada kulit anak yang masih rentan, kontak kulit bisa membuat anak tertular bisul temannya.
Kebersihan tubuh anak misalnya akibat pemilihan pakaian yang ketat atau terbuat dari bahan yang kurang menyerap keringat. Hal ini akan menghambat proses sirkulasi pada kulit anak, menyebabkan kulit lembab, dan memudahkan berkembangbiaknya kuman. Bedak juga memicu terjadinya bisul. Banyak bunda yang beranggapan, bedak dapat mengatasi biang keringat yang kerap timbul pada kulit anak. Padahal bedak justru merupakan media yang baik untuk timbulnya bisul, karena bedak menghambat keluarnya keringat.
Bisul bisa terjadi pada siapa saja, bayi, anak-anak maupun dewasa, terutama bila ada faktor pemicu. Beberapa faktor pemicu adalah kurangnya daerah tropis yang memudahkan keringat muncul sehingga kulit menjadi lembab dan lebih mudah terinfeksi kuman, serta daya tahan tubuh bayi yang tak baik sehingga mudah terserang penyakit.
Bayi yang lebih beresiko terkena bisul diantaranya adalah bayi yang:
-          Kurang terjaga kebersihan
Faktor kebersihan memegang peran penting terjadi-tidaknya infeksi. Bila lingkungan kurang bersih, infeksi akan mudah terjadi. Karena itu, pada bayi, gejala bisul mudah dijumpai. Bayi dan anak-anak identik dengan dunia eksplorasi dalam bermain, apalagi bila terkena benda kotor seperti tanah. Belum lagi setelah main, anak tidak dicuci tangannya. Sehingga kebersihan anak dan bayi yang tak dijaga, akan mempermudah terjadinya bisul.
Pada dasarnya bisul muncul karena adanya kuman. Ayah dan bunda yang tidak menjaga kebersihan tubuh bayi dan lingkungannya dengan baik, otomatis lebih berpeluang terpapar kuman penyebab bisul. Tak heran kalau mereka yang tinggal di daerah pemukiman padat, di daerah pengungsian, dimana faktor kebersihannya terabaikan akan lebih mudah bisulan. Namun harus diingat, walaupun tinggal di tempat yang bersih tapi kalau jarang dimandikan dan dijaga kebersihkan badan si kecil, dengan sendirinya kuman pun akan bersarang.
-          Daerah tropis
Secara geografis Indonesia termasuk daerah tropis. Dimana udaranya panas sehingga dengan mudah bayi akan berkeringat. Keringat pun bisa menjadi salah satu pemicu munculnya bisul. Terutama bisul yang terjadi pada kelenjar keringat.
-          Kawasan penempatan yang sesak seperti di intitusi dan rumah panti asuhan atau pengungsian.
-          Faktor gizi
Jangan pula dilupakan faktor gizi. Gizi yang kurang juga dapat memengaruhi timbulnya infeksi. Bila gizi kurang, berarti daya tahan tubuh menurun, sehingga akan mempermudah timbulnya infeksi. Terlebih pada bayi, kekebalan tubuhnya kurang dibandingkan orang dewasa.
-          Sistem imuniti badan yang lemah seperti pembawa HIV
Menurunnya daya tahan tubuh bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kurang gizi, gangguan darah seperti anemia, mengidap penyakit keganasan seperti kanker, atau penyakit lain seperti diabetes dan sebagainya. Biasanya faktor pemicu itu tak muncul sendirian, melainkan ada beberapa sekaligus. Misalnya karena selalu berkeringat kemudian muncul biang keringat. Karena gatal, lalu digaruk, ditambah lagi kebersihannya jelek dan gizinya pun rendah, akhirnya jadi bisul. Begitu seterusnya.

Jenis bisul
Bisul biasanya diawali dengan kulit kemerahan, membengkak, dan ada benjolan yang terasa sakit di bawah permukaan kulit. Ketika infeksi berlanjut, terbentuk kantung nanah dalam kulit, yang berisi bakteri, sel kulit mati, dan sel darah putih. Puncak bisul yang sering disebut mata bisul muncul di tengah-tengah bisul. Dari mata bisul inilah biasanya nanah akan pecah.
Berdasarkan jumlah mata bisul yang ada, bisul dibedakan menjadi:
1.      Furunkel atau bisul kecil yang hanya memiliki satu mata. Letak bisul bisa di beberapa tempat tapi jarang-jarang. Jika furunkel satu mata ini jumlahnya banyak dan letaknya menyebar di sejumlah anggota tubuh, disebut furunkulosis.
Pada bayi dan balita, jenis bisul yang terjadi biasanya furunkulosis. Ini biasanya diawali oleh biang keringat yang berlanjut menjadi bisul. Karena bisul dan biang keringat seringkali menimbulkan gatal, anak akan menggaruk bisul tersebut. Garukan tangan pada tempat yang berbeda akan menularkan kuman ke bagian tubuh lain sehingga di bagian tubuh itu timbul bisul pula. Bisul ini menimbulkan rasa nyeri dan berdenyut-denyut. Itu sebabnya bisul yang parah kadang mengakibatkan demam pada anak, karena anak tubuh anak berusaha melawan kuman yang terdapat pada bisul.
2.      Karbunkel, yaitu apabila beberapa bisul yang berdekatan menyatu dan mengakibatkan terbentuknya beberapa mata bisul.

Tanda-tanda dan gejala bisul
Gejala untuk bisul ini hampir menyamai penyakit kulit yang lain seperti:
·         Nanah di bahagian tengah bisul
·         Keputihan, lelehan mengandungi darah daripada bisul tersebut
·         Kemerahan di sekeliling kulit yang dijangkiti
·         Biasanya di ikuti rasa teramat sakit apabila disentuh.
Biasanya muncul bintil atau benjol berbentuk kerucut dan “bermata” atau berbentuk kubah, dapat disertai rasa nyeri dan demam karena bisul sudah terinfeksi kuman. Apabila bisul sudah matang, mata bisul akan pecah dan diikuti keluarnya nanah dan darah yang menyebar ke area kulit sekitarnya. Jika tidak dibersihkan dengan benar, besar kemungkinan lokasi yang kena bekas nanah dan darah ini akan timbul bisul baru. Sebab bakteri yang terdapat dalam bisul yang pecah tadi bisa menginfeksi lokasi sekitar bisul yang pecah. Penularan ke bagian lain akibat pecahnya bisul itu disebut autoinokulasi.
Pecahnya bisul yang besar kadang bisa mengakibatkan parut luka pada kulit. Tapi pada bayi atau batita, bekas luka bisul yang parah sekalipun jarang sekali meninggalkan bekas yang jelas. Selain itu, kulit bayi masih dalam perkembangan. Luka bisul akan meninggalkan bekas jika terjadi pada anak usia belasan tahun atau orang dewasa.

Pengobatan bisul
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada bayi, perawatan bisul harus menggunakan produk-produk khusus bayi, seperti sabun bayi. Sabun bayi punya pH yang lebih rendah. Ini ditujukan agar kulit bayi tidak mudah kering. Kulit yang kering lebih akan menghambat keluarnya keringat dan memudahkan infeksi bakteri. Pemecahan bisul secara paksa tanpa menunggu bisul matang justru akan mengakibatkan trauma pada kulit. Apabila selama proses pematangan bisul ini, anak dibiarkan memegang bisulnya, infeksi pun makin parah dan bisa memicu timbulnya bisul baru. Bahkan, infeksi pada bisul akan disertai jamur yang menimbulkan rasa gatal yang justru mendorong anak untuk terus menggaruk bisulnya. Jika kondisi tersebut terjadi, bisul akan semakin parah dan penanganan serta penyembuhannya pun semakin lama.
Perawatan bisul bisa dilakukan di rumah, namun harus dilakukan dengan bahan dan alat yang higienis. Bisul yang kecil dapat diatasi dengan kompres hangat yang ditempelkan selama 20-30 menit, 3-4 kali sehari. Ini akan membantu bisul pecah dengan sendirinya. Jangan memeras nanah supaya keluar dari bisul karena infeksi bisa menyebar ke jaringan kulit sekitarnya. Setelah bisul pecah, tutupi dengan perban yang bersih untuk melindungi kulit dan menyerap nanah yang masih keluar. Bersihkan area sekitar bisul dengan sabun antibakteri. Ayah atau bunda yang memberishkan bisul si kecil juga harus membasuh tangan dengan sabun antibakteri untuk mencegah penularan infeksi ke anggota keluarga yang lain. Periksakan anak ke dokter dokter bila gejala bisul tidak berkurang atau tambah berat, atau bila timbul demam. Bisul yang besar kadang perlu ditangani dengan antibiotik. Umumnya, dokter akan mengeluarkan nanah dengan sayatan kecil. Ini akan meredakan sakit, mempercepat penyembuhan, dan mencegah timbulnya parut (Jawa: sedet).
Apabila bisul terjadi berulang-ulang, maka harus dicari faktor yang mendasarinya, yaitu apakah ada penyakit kencing manis, penyakit ginjal berat, penyakit berat, menurunnya daya tahan tubuh pada orang tersebut atau orang yang telah berusia lanjut.
Bawa ke Dokter jika Bisul Itu…
·         Berlokasi di wajah, anus, lipat paha, atau tulang belakang
·         Menyebabkan demam atau rasa sakit yang berat
·         Mengganggu gerakan anggota tubuh
·         Menyebabkan pembengkakan, garis merah, atau perubahan warna di bagian kulit di dekatnya
·         Anak mengalami bisul yang tidak mereda setelah penanganan selama seminggu
·         Dialami anak yang diabetes. Periksakan anak segera, bahkan ketika baru mengalami bisul yang kecil, karena anak lebih rentan mengalami infeksi lanjutan
·         Dialami anak beberapa kali, dalam waktu yang pendek. Dokter akan mengecek apakah ada penyakit lain yang mempengaruhi kemampuan tubuh anak dalam melawan infeksi.

Mencegah terjadinya bisul pada anak
Agar bayi dan anak tidak mudah bisulan, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
·         Jika bayi mudah berkeringat, usahakan agar keringat tersebut segera dikeringkan
·         Biang keringat yang timbul pada kulti bayi harus dibersihkan dengan handuk basah
·         Jaga kebersihan tubuh bayi sepanjang hari dengan sering memandikannya jika terlalu banyak keringat yang keluar
·         Upayakan lingkungan di sekitar bayi selalu bersih
·         Ventilasi udara di ruangan bayi harus cukup sehingga ruangan bayi tidak lembab
·         Jangan kenakan bayi dengan pakaian ketat atau dari bahan yang tidak menyerap keringat
·         Ganti pakaian bayi dengan segera jika basah atau kotor
·         Jangan membubuhkan bedak pada kulit bayi jika keluar keringat
·         Usahakan kebutuhan gizi bayi selalu terpenuhi.
·         Pahami penanganannya

Kebiasaan sebagian masyarakat yang berusaha memecahkan bisul dengan paksa, sangat tidak disarankan. Sebaiknya bisul jangan dipencet-pencet karena bisa memperparah keadaan. Obat-obat bisul yang banyak beredar di pasaran pun sebaiknya hanya digunakan untuk bisul-bisul ringan yang muncul di permukaan saja. Namun jika letaknya terlalu dalam tentunya obat-obat tradisional tersebut sudah tidak efektif lagi.

Bila ayah dan bunda menemukan tanda-tanda infeksi atau lainnya pada kulit bayinya, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Parah atau tidaknya bisul tergantung pada ganas atau tidaknya bakteri yang masuk. Bila bakteri penyebab bisul tergolong ganas, tentu kondisinya lebih serius. Yang harus diwaspadai adalah bisul yang muncul di wajah, tepatnya di daerah sinus. Bila sampai terjadi infeksi di daerah itu akibatnya bisa fatal.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog

Featured Post

Pasir Kinetik Bandung, Mainan Anak Cerdas