AGAR KAKAK TIDAK CEMBURU PADA ADIK BAYINYA
TIPS AGAR KAKAK TIDAK CEMBURU PADA ADIK BAYINYA |
Menunggu kelahiran bayi tetap jadi
momen menyenangkan, baik untuk anak yang pertama atau yang keempat. Selama
kehamilan pertama, ada kecemasan kalau kehadiran si kecil akan mempengaruhi hubungan Anda dengan pasangan. Di saat hamil anak kedua, Anda lebih fokus pada kebutuhan anak pertama. Anda juga merasa sedikit khawatir tentang kelahiran bayi yang akan
mempengaruhi anak pertama. Apakah si kakak merasa diabaikan, tergantikan, atau
cemburu karena adik baru?
Untungnya Bunda, ada banyak hal yang
bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini. Meluangkan waktu untuk
mempersiapkan anak pertama menjadi kakak untuk adik kecilnya akan sangat
berarti.
Kenapa Kakak Cemburu pada Adik
Kecilnya?
Akan terasa sulit bagi anak balita untuk
menerima kehadiran adik kecil. Si kakak mungkin akan mulai menunjukkan
kecemburuannya dengan berdebat, mengganggu, mendorong, atau berkelahi. Ini
sangat normal, lagi pula saudara kandung yang sering berkelahi di masa kecil
biasanya akan lebih dekat ketika beranjak besar. Persaingan antar saudara kandung bisa jadi persiapan yang baik ketika mereka masuk ke
dunia yang lebih luas. Sebenarnya
anak balita tidak memahami perasaan cemburunya. Ia hanya menginginkan perhatian
Anda, dan bereaksi dengan perilaku yang tidak tepat atau regresi. Jika sedang
ingin perhatian Anda, si kakak mungkin akan:
1. Menolak
berjalan.
- Minta minum di dot, meski ia
sudah tidak menggunakannya .
- Ingin duduk di tempat duduk
adiknya.
- Melompat ke sofa ketika Anda
menyusui.
- Berhenti menggunakan potty.
Ia bahkan akan mencubit dan mendorong adik barunya. Ini jadi caranya untuk
mencuri perhatian Anda dari bayi. Ia belum mengerti kalau mencubit menyebabkan
rasa sakit. Ia tidak bisa menempatkan diri sebagai orang lain. Yang ia tahu apa
yang ia lakukan membuat bayi menangis dan mendapat perhatian ibunya.
Lakukan
Hal Ini Bersama Si Kakak Selama Bunda Hamil
1. Beritahu Calon Kakak Tentang
Kehamilan Anda
Terserah Anda kapan mau memberitahu
si kakak tentang kehamilan Anda, tapi menjadikan anak pertama sebagai
salah-satu orang pertama yang mendengar tentang kehamilan Anda bisa membuat
semua lebih mudah. Calon kakak tidak hanya merasa spesial menjadi satu dari
banyak orang yang tahu berita ini, tapi Anda juga akan terhindar dari situasi
buruk ketika orang lain yang memberitahunya. Anak Anda akan jadi orang yang paling terpengaruh oleh
kehadiran bayi, jadi ia layak menjadi yang pertama tahu tentang ini. Bila anak
sudah cukup besar untuk menjaga rahasia, Anda bahkan bisa memberitahunya lebih
awal tanpa perlu khawatir ia akan membocorkannya.
2. Bicarakan tentang Kelahiran Adik dengan Si
Kakak
Tak ada kata terlalu dini untuk
belajar tentang kelahiran. Informasi tentang persalinan ada untuk semua umur,
ini memungkinkan Anda mendidik anak tentang apa yang akan terjadi saat
kelahiran nanti. Bicaralah tentang kelahiran dengan nada positif dan bahas juga
kekuatan tubuh ibu hamil pada proses persalinan. Anak akan menangkap apa
yang Anda katakan dan lakukan, jadi bila Anda bicara tentang kelahiran sebagai
sesuatu yang negatif, tidak menyenangkan, dan berbahaya, ia bisa merasakan
ketakutan tentang kelahiran.
Anak secara alami merasa penasaran
dan tertarik pada hal rinci tentang kelahiran, jadi bersiaplah untuk menghadapi
banyak pertanyaan selama kehamilan. Anda bisa gunakan buku tentang proses
kelahiran dengan penjelasan yang sesuai umur anak.
3. Menghitung Mundur Waktu Kelahiran
Persiapkan calon kakak untuk
menyambut adik baru dengan mulai menghitung mundur. Pada anak yang lebih besar,
mereka bisa menghitung mundur minggu dan bulan bersama Anda. Untuk anak yang
lebih kecil yang belum mengerti banyak tentang waktu, akan lebih mudah untuk
menghubungkan kelahiran dengan sebuah event, seperti ulang tahun mereka atau
hari raya agar mereka tahu kapan adik baru akan datang.
4. Ajak Menjalin Kedekatan Dengan Calon Adik
Salah-satu cara untuk membuat anak
merasa senang dengan adik baru adalah dengan mendorong mereka menjalin
kedekatan. Berikan anak kesempatan untuk merasakan bayi bergerak di perut Anda.
Ajak ia bicara di perut Anda, merespon gerakan bayi, dan bernyanyi untuk bayi
di dalam perut.
5. Bermain Peran
Bermain peran bisa jadi cara agar
anak mengeksplorasi masalah dan tebuka tentang kecemsan mereka. Gunakan boneka
untuk bermain peran. Jadikan boneka sebagai alat untuk memberitahu anak seperti
apa adiknya nanti dan apa yang ia butuhkan. Melalui permainan peran Anda bisa
mengenalkan anak tentang jam tidur bayi, cara memberi makan bayi, mengganti
popok, dan mengajarkan anak untuk bersikap lembut pada adik bayi.
Anda juga bisa gunakan boneka hamil
yang melahirkan boneka bayi, agar anak tak hanya bermain peran tentang
kehamilan, tapi juga kelahiran. Perhatikan dengan seksama ketika anak bermain
peran dengan tema kehamilan, kelahiran, dan bayi, karena Anda bisa mengetahui
kecemasan apa yang ia rasakan untuk menyambut adik barunya.
6. Perkenalkan Anak pada Bayi Baru Lahir
Untuk membantu anak memiliki
ekspektasi yang realistis tentang seperti apa adiknya nanti, kenalkan ia pada
bayi lain. Kadang anak balita yang diperkenalkan ke bayi baru lahir mengira
bayi sedikit lebih besar dan lebih bisa melakukan sesuatu.
7. Libatkan Anak
dalam Momen Kehamilan Bunda
Sediakan buku yang menunjukkan
gerakan bayi selama kehamilan dan jadikan membaca buku kehamilan bersama anak
sebagai rutinitas mingguan. Minta anak untuk ikut serta ketika Anda
memeriksakan kehamilan. Mendengar detak jantung bayi akan menyenangkan untuk
anak yang akan segera menjadi kakak. Anda juga bisa melibatkannya pada aspek
kehamilan lainnya seperti olahraga kehamilan. Bahkan Bunda juga bisa mengajak
si kakak melakukan pre natal yoga di rumah lho. Saat berbelanja keperluan bayi,
biarkan ia memilih baju untuk adiknya.
Tips Agar Kakak Tidak
Cemburu pada Adiknya Setelah Lahir
1. Pastikan Anak Tahu Ia Memiliki Peran Penting
dalam Keluarga
Tegaskan semua hal positif tentang
diri anak dan bagaimana ia berkontribusi pada keluarga. Anda bisa katakan,
“Bunda suka sama Kakak yang suka bantu Bunda melipat baju.” Dengan menyebutkan
kontribusi anak secara spesifik, ia akan merasa tetap jadi anggota keluarga
yang berharga.
2. Ketika Anak Menguji Anda untuk Memastikan Anda
Masih Menyayanginya
Jaga hubungan tetap harmonis dan
menyenangkan, dengan meminimalisir konflik. Tapi tetap buat batasan, yang akan
membuatnya merasa aman. Buat batasan seperti waktu tidur, tidak boleh memukul,
dan ajak ia untuk berempati.
3. Jadikan Kakak Pahlawan di Mata Adik Kecilnya
Ketika menikmati waktu tenang bersama
kakak, ajak ia untuk berdekatan dengan Anda dan bayi. Jika ada lebih dari satu
anak, tempatkan mereka di ruang lain, dan lakukan hal yang sama pada tiap anak
secara terpisah. Beritahu bayi kalau Anda ingin memperkenalkan kakak, yang
sangat cantik/ganteng dan Anda berharap si bayi akan menjadikannya inspirasi.
Sebutkan semua hal bagus tentang si kakak yang bayi perlu tahu.
4. Ini Bukan Waktu untuk Memintanya Menjadi Anak
yang Lebih Besar
Bila perlu tunda potty training atau membuatnya berhenti menggunakan botol
susu. Jika ia terbangun lebih sering karena mencari Anda di malam hari, dan
Anda tidak bisa menemaninya karena si bayi, pastikan ayah menenangkannya dan
menidurkannya kembali. Biarkan ia bertingkah seperti bayi tanpa merasa malu
atau bersalah dan berikan ia banyak cinta serta perhatian.
No comments:
Post a Comment