WHO melaporkan terdapat sekitar 6,300 kasus campak di
Indonesia pada tahun 2013
Penyebab Penyakit Campak |
Campak adalah infeksi yang
disebabkan oleh virus. Penyakit ini akan memunculkan ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat
mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai
muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala campak yang biasanya muncul adalah:
- Mata merah.
- Mata menjadi sensitif terhadap cahaya.
- Gejala menyerupai pilek seperti
radang tenggorokan, hidung beringus atau tersumbat.
- Mengalami demam.
- Bercak putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan.
Bercak atau ruam berwarna
merah-kecokelatan akan muncul di kulit setelah beberapa hari kemudian. Urutan
kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke
leher. Pada akhirnya ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.
Sebaiknya Anda segera menghubungi
dokter, klinik, atau rumah sakit terdekat jika mencurigai anak Anda menderita
campak. Diagnosis campak bisa dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang
muncul. Tapi untuk memastikan diagnosis campak, sampel air liur diambil untuk
tes.
Penyakit ini disebut juga rubeola
atau campak merah. Telah tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini. Vaksin
untuk campak termasuk dalam bagian dari vaksin MMR (campak, gondongan, campak Jerman).
Penderita
Campak di Indonesia
Program imunisasi
campak di Indonesia dimulai tahun 1982. Menurut Riskesdas tahun
2010, anak-anak Indonesia berusia 1-2 tahun yang mendapat imunisasi campak
mencapai rata-rata 74,4 persen. Sedangkan, capaian imunisasi campak di
Indonesia hingga bulan Desember tahun 2013 adalah sebesar 90,82%. Meski capaian
imunisasi campak di Indonesia telah mencakupi 90%, WHO melaporkan terdapat
sekitar 6,300 kasus campak di Indonesia pada tahun 2013.
Penyebaran
Virus Campak
Bagi penderita campak, virus campak
ada di dalam percikan cairan yang dikeluarkan saat mereka bersin dan batuk.
Virus campak akan menulari siapa pun yang menghirup percikan cairan ini.
Virus campak bisa bertahan di
permukaan selama beberapa jam, akibatnya, virus ini bisa bertahan menempel pada
benda-benda. Saat kita menyentuh benda yang sudah terkena percikan virus
campak, lalu menempelkan tangan ke hidung atau mulut, kita bisa ikut
terinfeksi.
Campak lebih sering menimpa
anak-anak berusia di bawah lima tahun. Tapi pada dasarnya semua orang bisa
terinfeksi virus ini, terutama yang belum pernah terkena campak atau yang belum
mendapat vaksinasi campak.
Pengobatan
Penyakit Campak
Sistem kekebalan tubuh manusia
secara alami akan melawan infeksi virus ini, tapi jika komplikasi terjadi atau
infeksi campak menjadi sangat parah, mungkin diperlukan perawatan dan pengobatan campak di rumah sakit. Untuk
mempercepat proses pemulihan, terdapat beberapa hal yang bisa membantu:
- Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
- Banyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata
masi sensitif terhadap cahaya.
- Minum obat penurun demam, dan obat pereda sakit serta
nyeri. Tapi jauhkan aspirin jika anak Anda di bawah usia 16 tahun.
Komplikasi
yang Muncul Akibat Campak
Komplikasi dari campak bisa sangat
berbahaya. Meski jumlah penderita komplikasi campak
cukup sedikit, penyakit ini harus tetap diwaspadai. Contoh komplikasi akibat
campak adalah radang pada telinga, bronkitis,
infeksi paru-paru (pneumonia) dan
infeksi otak (ensefalitis). Kelompok orang yang berisiko mengalami komplikasi
adalah:
- Bayi di bawah usia satu tahun.
- Anak-anak dengan kondisi kesehatan buruk.
- Orang dengan penyakit kronis.
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Pencegahan
Terhadap Campak
Vaksinasi
MMR adalah vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan campak Jerman.
Vaksinasi MMR diberikan dua kali. Pertama diberikan ketika anak berusia 15
bulan dan dosis vaksin MMR berikutnya diberikan saat mereka berusia 5-6 tahun
atau sebelum memasuki masa sekolah dasar. Vaksin memiliki fungsi yang cukup
penting dalam mencegah campak.
Kemunculan gejala awal dari campak
terjadi sekitar satu hingga dua minggu setelah tertular virus. Gejala ini akan
menghilang kurang lebih dua minggu setelahnya. Berikut ini adalah gejala awal
yang akan dialami oleh penderita campak:
- Mata merah dan sensitif terhadap cahaya.
- Gejala menyerupai pilek seperti
sakit tenggorokan, batuk kering dan hidung beringus.
- Lemas dan letih.
- Demam
tinggi.
- Sakit dan nyeri.
- Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan.
- Diare atau/dan
muntah-muntah.
- Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan
tenggorokan.
Ruam campak muncul paling lambat
empat hari setelah gejala pertama dan bertahan sekitar tujuh hari. Awalnya akan
muncul dari belakang telinga, kemudian menyebar ke kepala dan leher, hingga
akhirnya ke seluruh tubuh. Awalnya, bercak berukuran kecil, tapi akan membesar
dengan cepat sebelum akhirnya bercak-bercak itu menyatu.
Sebaiknya Anda segera menghubungi
dokter, klinik, atau rumah sakit terdekat jika mencurigai anak Anda menderita
campak. Diagnosis campak bisa dilakukan dengan melihat kombinasi gejala-gejala
yang muncul dan melalui tes sampel air liur.
Sistem kekebalan tubuh manusia
secara alami akan melawan infeksi virus campak. Tidak obat khusus untuk
menangani campak. Kondisi penderita biasanya akan membaik tanpa perawatan
khusus dalam waktu satu hingga dua minggu.
Sebelum sistem kekebalan tubuh
melawan infeksi virus, kondisi tubuh pada awalnya bisa tidak nyaman akibat
gejala campak yang dialami. Terdapat beberapa cara yang bisa membantu kekebalan
tubuh dalam melawan virus campak:
Meningkatkan Asupan Cairan
Berikan banyak air minum pada anak
untuk menghindari dehidrasi. Konsumsi
air juga bisa melegakan tenggorokan yang gatal akibat batuk. Ingatlah bahwa
ketika tubuh sedang demam, kebutuhan akan
cairan pun meningkat.
Mengendalikan
Demam dan Mengurangi Rasa Sakit
Tanyakan kepada dokter untuk
mengetahui obat-obatan mana yang lebih tepat sesuai dosis dan aturan pakainya.
Umumnya bagi orang dewasa yang mengalami demam dan rasa sakit, bisa diberikan parasetamol atau ibuprofen.
Anda bisa memberikan parasetamol dalam bentuk cair untuk anak Anda.
Mengatasi
Sakit Mata yang Terjadi
Gunakan kain katun yang direndam air
untuk membersihkan kotoran matasemasa infeksi campak. Mata penderita campak
akan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Untuk mengatasi ini, tutup jendela
dengan tirai atau mengganti lampu yang lebih redup saat malam hari.
Mengobati
Gejala Lain
Ada kemungkin akan muncul gejala
yang mirip seperti pilek seperti hidung
berair atau batuk. Anda bisa mengonsumsi
minuman hangat untuk meredakan gejala ini. Selain itu, Anda bisa melakukan
terapi menghirup uap.
Untuk anak kecil, Anda bisa
memandikannya dengan air hangat. Minuman hangat mengandung jeruk limun dan madu
bisa diberikan pada anak kecil. Perlu diingat, untuk anak kecil di bawah satu
tahun sebaiknya tidak diberikan madu.
Mewaspadai
Kemunculan Penyakit Serius
Waspadailah akan terjadinya
komplikasi yang mungkin muncul ketika tubuh sedang berperang melawan infeksi
ini. Tanda-tanda munculnya kondisi yang lebih serius adalah:
- Susah dibangunkan atau kesadaran yang menurun
- Gejala dehidrasi seperti mulut yang kering dan
kurangnya frekuensi buang air kecil
- Batuk darah
- Kejang-kejang
- Kebingungan
- Sesak napas
- Sakit pada bagian dada, terutama saat bernapas
Hubungi atau datang langsung ke
rumah sakit terdekat jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala-gejala
seperti di atas.
Campak bisa mengakibatkan terjadinya
komplikasi yang bisa berakibat fatal, meski ini sangat jarang terjadi. Bayi dan
anak-anak dengan gizi buruk menjadi kelompok yang paling rentan tertular
campak. Selain mereka, orang yang memiliki kondisi kekebalan tubuh yang buruk
juga lebih rentan tertular. Misalnya penderita AIDS, penderita kanker yang
menjalani kemoterapi dan penderita penyakit kronis. Anak-anak di atas usia 12
bulan dan berkondisi sehat, jarang sekali mengalami komplikasi.
Di bawah ini adalah komplikasi
campak yang bisa terjadi:
- Kejang-kejang yang diakibatkan oleh demam.
- Infeksi mata
- Infeksi telinga bagian tengah.
- Infeksi pada saluran pernapasan dan paru-paru, misalnya
pneumonia dan bronkitis.
- Dehidrasi
- Radang pita suara.
Sedangkan untuk komplikasi campak
yang lebih jarang terjadi adalah:
- Radang pada selaput otak dan saraf tulang belakang atau
meningitis.
- Infeksi otak atau ensefalitis.
- Mata juling akibat dampak virus pada saraf dan otot
dari mata.
- Hepatitis atau infeksi hati.
- Masalah pada sistem saraf dan jantung.
- Optik neuritis atau inflamasi saraf mata yang bisa
menyebabkan buta permanen
·
Cara terbaik mencegah terkena campak adalah
dengan menerima imunisasi sejak kecil. Terdapat dua pilihan untuk vaksinasi
campak. Vaksin khusus campak saja diberikan pada umur 9 bulan, 2 tahun dan 6
tahun. Ini adalah jenis vaksin campak yang masuk dalam imunisasi wajib
berdasarkan saran pemerintah. Sedangkan vaksinasi campak yang tergabung dalam
vaksin MMR, diberikan pada umur 15 bulan dan sekali lagi di antara umur 5-6
tahun.Vaksinasi MMR adalah vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan campak
Jerman.
·
Seorang bayi yang baru lahir akan memiliki
antibodi terhadap campak jika sang ibu pernah menderita campak atau telah
menerima vaksinasi campak sebelum hamil. Antibodi ini akan memberi perlindungan
untuk beberapa bulan pertama. Maka vaksin khusus campak atau MMR diberikan saat
bayi berusia di atas setengah tahun.
·
Kedua jenis vaksinasi campak tidak
direkomendasikan untuk wanita dalam keadaan hamil yang belum terlindungi dari
campak. Tapi bagi wanita yang ingin hamil dan belum pernah terkena campak, dia
bisa diberi vaksinasi campak. Temui dokter untuk mendapatkan informasi lebih
banyak tentang campak dan dampaknya pada wanita hamil.
·
Campak sangat mudah menular. Jika Anda menderita
campak, hindari pusat keramaian setidaknya empat hari setelah kemunculan ruam
campak pertama kalinya. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi penyebaran
infeksi kepada orang lain. Hindari kontak langsung dengan orang-orang yang
rentan terhadap infeksi virus ini seperti balita, anak kecil, dan wanita hamil.
No comments:
Post a Comment