AJARI DAN BIASAKAN ANAK
BERENANG
AJARI DAN BIASAKAN ANAK BERENANG |
Berenang memang menyenangkan ya, Bun!
Apalagi kalau mengajak si kecil, hmm rasanya gemas melihat polah tingkahnya
saat berada di dalam air. Meski berenang dapat menjadi olahraga yang super fun,
beberapa orang tua mungkin masih merasa takut untuk membawa bayi mereka ke
kolam renang. Alasan keamanan sering kali menjadi problem utama mengapa orang
tua tidak membolehkan anaknya berada dekat dengan kolam air. Sebenarnya kapan
sih waktu yang tepat mengenalkan aktivitas berenang pada si kecil?
Lebih baik Bunda menunggu hingga sang
buah hati berusia 6 minggu sebelum mengajaknya berenang. Kalau bayi dibawa ke
kolam renang saat usianya masih sangat muda, maka ada kemungkinan besar ia akan
terkena infeksi. Begitu pula jika Bunda melahirkan secara caesar atau punya
bekas jahitan yang belum sembuh sempurna, maka sebaiknya menunggu lebih dari 6
minggu sebelum memutuskan untuk berenang. Meski begitu, ada saja kursus renang
yang membolehkan bayi berusia mulai 4 minggu untuk ikut serta (namun sebagian
besar kursus renang diperuntukkan untuk bayi berusia mulai 6 minggu). Pilihlah
kursus renang yang Anda anggap tepat (cari yang memakai air hangat) dan ajaklah
suami atau kerabat untuk membantu mengawasi si kecil selama berada di kolam.
Untuk berenang, bayi tak perlu diimunisasi terlebih dahulu.
Apa saja yang perlu Bunda siapkan untuk keperluan
berenang si kecil?
Selain popok khusus renang, berikut
adalah hal-hal yang wajib Bunda bawa kalau-kalau ada hal yang tak diinginkan
terjadi:
1. Botol susu hangat untuk asupan anak usai berenang
apabila Bunda memilih untuk tidak memberikan ASI eksklusif. Bayi pastilah lapar
sesudah berenang, jadi sebelum ia rewel, segera berikan ia botol susu.
2. Handuk. Lebih baik lagi kalau handuk tersebut
berbentuk jubah atau memiliki penutup kepala.
3. Snack bagi bayi yang sudah mulai
mengonsumsi makanan solid.
4. Bawalah
mainan-mainan kesukaan anak seperti bebek plastik agar ia merasa lebih
familiar, rileks, dan nyaman berada di kolam renang.
5. Popok
ganti.
Bagaimana menjaga anak agar tetap aman selama
berenang?
1. Pastikan
bahwa air di kolam renang tidak terlalu dingin atau hangat-hangat kuku. Bila
perlu, minta tolonglah pada penjaga kolam renang untuk mengecek temperatur
kolam. Bayi yang berusia di bawah 6 bulan membutuhkan temperatur sekitar 32
derajat celcius. Tentunya Bunda tak ingin si kecil kedinginan dan sakit sehabis
renang, kan?
2. Begitu ada tanda-tanda sang buah
hati menggigil, segera angkat ia dari kolam dan bungkus tubuhnya agar hangat.
3. Mulailah sesi pertama aktivitas
renang setidaknya 10 menit. Lalu, perlahan-lahan tambahkan waktu renangnya
hingga 20 menit. Apabila si kecil masih berusia di bawah satu tahun, maka
batasi aktivitasnya di kolam renang agar tidak lebih dari 30 menit.
4. Kalau si kecil menderita demam
atau temperatur tubuhnya meninggi, maka jangan paksakan dia untuk berenang.
5. Cek apakah anak Anda punya
masalah kulit tertentu. Diskusikan dengan dokter tentang bahaya chlorine pada
air kolam terhadap kulit si kecil. Jangan sampai terjadi iritasi yang pasti
membuat anak super rewel nantinya.
Tips sebelum mengajak anak berenang
Pertama-tama, perkenalkan anak dengan
air sampai ia merasa nyaman dan terbiasa saat kulitnya basah. Bunda dapat
membuat acara mandi menjadi lebih riang dengan bermain ciprat-ciprat air atau
menidurkan ia di bak mandi lalu mengayun-ayunkan tubuhnya. Tapi hati-hati
jangan sampai ia tersedak air ya, Bun!
Saat baru pertama kali mengunjungi
kolam renang bersama anak, pastikan agar kondisi tidak terlalu ramai. Misalnya,
pilihlah hari di luar akhir pekan atau ambil jadwal kursus yang masih jarang
pesertanya. Atau, Bunda dapat mengajak teman yang juga memiliki bayi untuk ikut
kursus renang bersama. Melihat Bunda lebih rileks dan bisa bercanda tawa dengan
teman pasti membuat buah hati Anda ikut nyaman dan percaya diri saat berhadapan
dengan air.
Berikut adalah cara-cara untuk
membuat aktivitas berenang makin menyenangkan serta meningkatkan rasa percaya
diri anak selama berada di air:
1. Saat bayi masuk ke kolam, dekap anak erat-erat
serta jaga kontak mata agar ia merasa aman.
2. Apabila sudah merasa aman dan si kecil dalam
kondisi tenang, cobalah perlahan melepaskan dekapan tangan Bunda dan biarkan ia
mengapung di air sendirian.
3. Terus ajak anak berbicara dan
jangan lupa memuji keberaniannya. Berhenti memarahi apalagi membentak anak saat
ia ketakutan!
4. Biarkan anak bermain dengan
mainan-mainan plastiknya. Ambil salah satu mainannya serta lemparkan agak jauh
dari tubuhnya agar ia terdorong untuk berenang menuju mainan tersebut.
5. Rendam mulut Anda dalam air dan
tunjukan pada si kecil bagaimana cara meniup gelembung-gelembung. Ini adalah
pelajaran penting baginya untuk menunjukkan bahwa seseorang tidak bisa
menenggak air ketika sedang meniup. Apabila usia si kecil masih sangat muda,
maka tiuplah mainannya menjauh agar ia dapat belajar meniupkan mainannya
kembali ke arah Bunda.
6. Saat ia sudah bisa duduk, maka
letakkan anak di tepi kolam sambil mengajaknya bernyanyi. Misalnya saja lagu
Joshua yang 'diobok-obok'. Nah, ketika sampai pada lirik "itu
untuk mimik..mimik...mimik.." maka angkat tubuhnya perlahan dan
cemplungkan ke kolam sambil bermain ciprat-ciprat air. Lalu ulangi hal tersebut
beberapa kali agar ia semakin senang berada di kolam.
7. Baringkan punggung anak ke permukaan
air ketika kepalanya bersandar pada bahu Bunda. Bantu si kecil berani untuk
menendang-nendang kakinya selama berada di dalam air.
Aduh, saya saja tidak bisa renang, bagaimana dapat
menjaga si kecil selama berada di kolam?
Justru karena Bunda tidak bisa
berenang, maka pasti ingin donk sang buah hati lebih jago dibanding Bundanya?
Meskipun Anda mungkin merasa tidak percaya diri, tetap jangan biarkan anak ikut
merasa gelisah ketika berada di dalam air. Ada banyak sekali manfaat berenang
yang sayang untuk Anda lewatkan. Cobalah untuk belajar berenang atau berkenalan
dengan Ibu-ibu lainnya di tempat kursus. Dengan memiliki banyak kenalan, pasti
rasanya lebih nyaman dan tenang karena banyak yang akan membantu Bunda
mengatasi rasa takut pada air. Berenang juga akan mampu mendekatkan hubungan
antara anak dan Ibunya, jadi dengan saling percaya diri berada di dalam air
maka masing-masing akan saling menularkan energi positif dan kesenangan saat
berenang!
Apa saja yang diajarkan di kursus renang khusus
untuk bayi?
Kursus renang bayi biasanya terdiri dari 10 Ibu-ibu atau ayah serta para
bayi yang dikumpulkan dalam satu kolam renang berair hangat. Biasanya kelas
kursus akan ditentukan menurut kemampuan anak. Apabila belum pernah berenang sebelumnya,
pasti pertama-tama si kecil akan dimasukkan ke kelas pemula. Jangan khawatir
karena instruktur renang akan membuat sesi latihan menjadi rileks dan
menyenangkan dengan beragam permainan. Tak perlu merasa gelisah dan percayalah
pada diri Anda sendiri ya, Bun!
Saat awal memasuki kolam, pertahankan kontak mata dan teruslah mendekap
badan sang buah hati sampai ia merasa nyaman berada di dalam air. Nah, saat
anak sudah mulai nampak percaya diri, instruktur renang mungkin akan melatih si
kecil untuk menyelam. Memang sih hati orang tua pasti cemas melihatnya, namun
jangan khawatir karena bayi sesungguhnya memiliki kedekatan alami dengan air.
Sampai dengan usia 6 bulan, kemampuan refleks serta menahan napas bayi di dalam
air akan semakin menguat. Itulah mengapa, pembelajaran renang sedari kecil
dapat membantu si kecil beradaptasi dengan air lebih cepat.
No comments:
Post a Comment