Rekomendasi Waktu Tidur Anak Usia 3 Tahun (Sumber: Kompasiana)
|
Kalau
selama ini Bunda berpikir mengurus bayi adalah hal paling merepotkan, maka
tunggu saja sampai Anda harus merawat sang balita. Bahkan Ibu paling sabar pun
terkadang kewalahan menghadapi balita yang bandel jika disuruh tidur. Padahal,
saat kebutuhan tidurnya tidak terpenuhi, seketika temper
tantrum,
perilaku, nafsu makan, serta kemampuan anak untuk fokus akan berantakan. Sebagaimana orang tua,
balita juga sering kekurangan waktu tidur, lho. Padahal, mereka membutuhkan
waktu istirahat yang cukup banyak, yakni antara 10 hingga 12 jam setiap
harinya. Menurut Richard Kravitz, dokter anak sekaligus direktur Pediatric
Sleep Medicine Program dari Universitas
Duke Durham menyatakan, "Cara mengetahui apakah anak Anda memiliki cukup
waktu tidur adalah apabila ia bangun pagi dalam kondisi segar, bersemangat, dan
siap melakukan aktivitas baru."
Nah,
jika anak Anda bangun pagi namun raut mukanya kesal dan ia jadi mudah sekali
marah, maka kemungkinan besar ia kurang beristirahat di malam hari. Yuk Bunda,
bantu si kecil agar memiliki kebiasaan tidur yang baik!
Waktu Tidur Anak Usia 3 Tahun
|
Tidur
siang atau tidak, ya?
Menurut National
Sleep Foundation, anak yang berada pada usia
kisaran 3 hingga 5 tahun membutuhkan tidur antara 11 hingga 13 tahun setiap
malam. Selain itu, bagi anak yang belum bersekolah, kebanyakan memilih
meluangkan waktu tidur siang selama satu hingga dua jam setiap harinya. Apabila
sang buah hati sudah menginjak usia di atas 5 tahun, biasanya mereka akan
menolak keras bila disuruh tidur siang. Para
ahli berpendapat bahwa preeschooler memang berbeda-beda cara tidurnya. Ada yang memilih
untuk tidur siang seperti kebiasaannya ketika bayi, namun ada juga yang menolak
untuk beristirahat di siang hari. Bunda harus jeli melihat pilihan si kecil dan
membiarkannya mengatur jadwal tidurnya sendiri. Jika ia memilih untuk tidak
tidur siang, maka usahakan agar ia mendapatkan paling tidak 11 jam tidur di
malam hari.
Anak
Anda rewel saat disuruh tidur di malam hari?
Banyak
anak-anak yang menolak saat disuruh tidur karena mereka khawatir akan
kehilangan kesenangan di malam hari. Mereka takut melewatkan acara seru di
televisi atau masih ingin terus mengobrol dengan sang ayah yang ia jarang temui
pada siang hari. Berikut adalah cara-cara yang dapat Bunda terapkan jika ingin
si kecil lekas tidur:
1. Buat
anak merasa lebih rileks. Anda dapat meredupkan lampu kamar atau memutarkan
musik pelan kesukaannya.
2. Beri tahu anak apabila waktu tidurnya telah dekat.
Misalnya, saat ia mengajak Bunda bermain seruling, maka katakan padanya,
"Satu kali lagi Bunda main seruling setelah itu kamu tidur."
Keputusan itu tentu tidak boleh ia tawar-tawar lagi.
3. Ritual tidur itu perlu lho, Bun! Pasalnya, sesuatu yang dilakukan
secara rutin dari hari ke hari akan membuat si kecil merasa aman dan nyaman
dengan kegiatan yang akan ia lakukan. Ritual tersebut dapat berupa mandi malam,
ciuman, dongeng, pelukan, atau mengajaknya minum susu sebelum tidur.
Ingat ya Bun, setengah jam sebelum tidur jangan mengajaknya bergulat atau
menjahilinya denga gelitikan. Juga matikan televisi agar ia tidak penasaran.
Usahakan agar kondisi setenang mungkin agar ia mudah terlelap.
4.
Beberapa
anak juga lebih mudah tidur jika pintu kamarnya dibiarkan terbuka. Ini
merupakan solusi tersendiri jika balita Anda masih suka menyelinap ke kamar
orang tua di tengah malam. Dengan membuka pintu kamar, maka akan timbul rasa
aman bahwa Bunda selalu ada di sekitarnya.
Lalu, bagaimana jika anak sering terbangun di tengah malam dan mengganggu jam tidur Bunda? Well, karena anak usia preschooler membutuhkan minimal 10 jam untuk tidur, maka Bunda harus pintar menyiasati agar ia memiliki kualitas tidur yang baik di malam hari. Banyak alasan mengapa anak susah sekali saat disuruh tidur, misalnya:
1.
Jam
tidur yang terlalu awal. Jika pada jam 7 malam ia masih aktif, sebaiknya Bunda
menyuruhnya tidur pada jam 8 malam. Cobalah untuk berkompromi dengan kemauan
anak tanpa mengubah sikap tegas Anda.
2. Si kecil mengalami hari yang teramat sibuk dan super
menyenangkan sampai-sampai ia tidak bisa tidur. Nah, kalau sudah begitu, Anda
dapat melakukan sesi bercerita. Tanyakan apa saja yang telah ia alami seharian.
Batasi hingga 30 menit kemudian lakukan ritual tidur yang tidak bisa ia ganggu
gugat lagi.
3.
Takut
tidur sendiri. Pada usia mencapai 5 tahun, semestinya anak Anda sudah terbiasa
untuk tidur sendiri. Bersikaplah tegas namun tetap bijaksana. Buat sang buah
hati tenang dengan pernyataan meyakinkan bahwa kegelapan itu tidaklah
menakutkan. Jika ia
memaksa untuk tidur bersama Anda, Simak
nih solusi bagaimana mengatasi kunjungan malam si kecil.
Memang sih masih saja ada preschooler yang tidur bersama orang tua mereka. Padahal, jika terus dibiarkan maka akan menjadi suatu kebiasaan yang menyulitkan sang buah hati untuk belajar mandiri. Para ahli telah mengatakan bahwa jika anak Anda sudah cukup besar untuk memanjat tempat tidur atau toilet duduk, maka ia sudah cukup umur untuk mendapatkan tempat tidurnya sendiri. Maka dari itu, salah satu cara agar balita Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup yakni minimal 10 jam sehari adalah dengan cara membuatnya nyaman dengan kondisi kamarnya sendiri. Bunda dapat mengajak si kecil berkreasi dengan cat dinding, motif sprei, atau hiasan di dinding yang dapat membantunya beristirahat lebih baik.
Anak usia 3 hingga 5 tahun memang
memiliki imajinasi yang melimpah, tak heran jika mereka mudah sekali terbangun
di tengah malam karena mimpi buruk yang mereka
ciptakan sendiri. Salah satu cara untuk menyiasati ketakutannya adalah dengan
cara menjauhkan sang buah hati dari televisi atau internet yang menampilkan
gambar dan kisah-kisah seram. Sebelum
anak Anda memasuki usia sekolah, maka ia harus terlebih dahulu bebas dari
kebiasaan bangun di tengah malam. Tak hanya merepotkan, kebiasaan terbangun di
malam hari yang biasanya dibarengi dengan perilaku rewel akan membuat anak Anda
susah belajar mandiri. Disiplin soal tidur memang bukan perkara mudah ya, Bun.
Namun dengan kesabaran dan ketelatenan Bunda, pasti si kecil dapat melalui fase
tersebut dengan baik. Jika anak Anda
memiliki waktu istirahat yang cukup, maka ia akan bangun keesokan harinya
dengan suasana hati yang baik, ceria, dan tentunya tidak mudah rewel. Yuk,
biasakan anak pra-sekolah Anda tidur minimal 10 jam sehari.
No comments:
Post a Comment